In-depth

Lukaku Bisa Tiru, Catatan Pemain Top Eropa yang Pernah Jajal Liga Indonesia

Senin, 20 April 2020 16:49 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Membayangkan Romelu Lukaku bermain di Indonesia sebetulnya tidak berlebihan, faktanya sejumlah bintang top Eropa pernah bermain berkarier di Liga Indonesia.

Kabar cukup mengejutkan datang dari striker milik Inter Milan, Romelu Lukaku. Lukaku diprediksi buka peluang untuk kembali ke Indonesia dan tak menutup kemungkinan berkarier di Liga 1 pada masa mendatang

Kabar ini bermula dari pertanyaan akun twitter fanbase Inter Club Indonesia yang menanyakan kepada Lukaku akankah dirinya mau berkunjung lagi ke Indonesia di masa mendatang. 

Lukaku pun memberikan jawaban menarik dengan tak kemungkinan kembali ke Indonesia, "Kenapa tidak? Saya pernah ke sana (Indonesia) bersama Chelsea. orang-orang di sana menyenangkan," kicau akun @RomeluLukaku9, Minggu (19/04/20).

Lukaku memang sempat berkunjung ke Indonesia bersama Chelsea, tepatnya 2013 silam sebagai rangkaian program tur pramusim ke kawasan Asia.

Membayangkan Romelu Lukaku bermain di Liga Indonesia memang tidak berlebihan. Faktanya, sepanjang sejarah, Liga Indonesia pernah diramaikan oleh bintang-bintang top Eropa. 

Bahkan sebagian dari mereka mendapatkan karier yang cukup bagus. Siapa saja mereka? Berikut ulasan lengkapnya. 

1. Mario Kempes

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Hampir sulit dipercaya memang, namun sejarah pernah mencatat bintang Timnas Argentina sekaligus pahlawan Piala Dunia 1978, Mario Kempes, pernah bermain di Liga Indonesia. 

Nama Kempes dahulu ibarat roh sepak bola Argentina sebelum adanya Maradona. Mengawali karier bersama klub lokal Argentina, Instituto U-19, pada 1973, Kempes secara perlahan mampu mengembangkan kemampuannya.

Hingga pada 1976, Kempes mampu menggoda salah satu klub Eropa, Valencia. Ia bergabung dengan Valencia dan menapaki puncak kesuksesan karier di sana.

Bersama Valencia, Kempes total memainkan 99 laga dan mencetak 54 gol. Kempes juga mampu meraih banyak trofi saat berkostum Valencia, seperti UEFA Super Cup 1979/80, Spanish Cup 1978/79, serta Piala Winners 1979/80.

Di pengujung kariernya tahun 1996, Mario Kempes yang sudah berusia 41 tahun menerima tawaran untuk bermain di Liga Indonesia bersama klub Pelita Jaya. 

Namun karier Kempes dengan Pelita Jaya hanya berlangsung singkat. Setahun kemudian, Kempes memilih meninggalkan Pelita Jaya dan memutuskan gantung sepatu.

2. Roger Milla

Legenda Timnas Kamerun dan ikon Piala Dunia 1990, Roger Milla, tercatat pernah bermain di Liga Indonesia. Roger Milla memperkuat dua klub Indonesia, yaitu Pelita Jaya (1994/95) dan Putra Samarinda (1995/96). 

Di Indonesia, ia bukan hanya sekadar lewat. Sebagai striker, ia mencatatkan jumlah gol fantastis. 

Bersama Pelita Jaya, ia menyarangkan 23 gol dari 23 laga. Sementara bersama Putra Samarinda, Milla mencetak 18 gol dari 12 laga. 

Di masa jayanya, ia pernah membela klub-klub Prancis seperti Montpellier, Saint-Etienne hingga AS Monaco. Di Timnas Kamerun, Roger Milla mencatatkan 37 gol dari 63 laga. 

Rekor ini berhasil dilewati oleh legenda Barcelona, Samuel Eto'o, dengan raihan 56 gol dari 118 caps. 

3. Michael Essien

Pada 2017 silam sepak bola Indonesia pernah dikejutkan dengan berita bergabungnya legenda Chelsea, Michael Essien, ke Persib Bandung. 

Setelah melalui petualangan besar di Eropa memperkuat sejumlah tim papan atas seperti Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan, Essien memutuskan berlabuh bersama Maung Bandung di pengujung kariernya. 

Peraih Liga Champions Eropa itu menjadi bagian tim inti Persib yang mengarungi Liga 1 2017. Essien yang berstatus marquee player bermain lumayan dengan mencatatkan 30 caps dan mencetak 5 gol. 

Sayang, di musim itu Persib tampil jeblok dengan finis di posisi 13 klasemen akhir. Essien sendiri cuma semusim di Bandung setelah tak masuk rencana pelatih Mario Gomez. 

4. Didier Zokora

Menyusul Essien, Liga 1 2017 juga diramaikan dengan kehadiran legenda Timnas Pantai Gading, Didier Zokora. Mantan bintang Tottenham Hotspur ini memperkuat tim asal Sumatera Barat, Semen Padang. 

Zokora yang memiliki segudang pengalaman baik di klub maupun tim nasional main sebagai pemain inti di barisan tengah skuat asuhan Nilmaizar. 

Sayang, pemilik caps terbanyak Pantai Gading yang pernah main di Spanyol, Prancis, dan Inggris ini cuma  eksis selama setengah musim saja. 

Di paruh musim namanya tak lagi ada dalam daftar pemain Semen Padang. Di Semen Padang Zokora mencatatkan 11 penampilan tanpa mencetak assist dan gol. Setelah memperkuat Semen Padang, Zokora diketahui memutuskan gantung sepatu. 
 
5. Mohamed Sissoko

Mantan bintang Juventus dan Paris Saint Germain, Mohamed Sissoko, pernah bermain di Liga Indonesia. Sama seperti Essien dan Zokora, Sissoko menjadi marquee player di Liga 1 2017. 

Mitra Kukar menjadi tim yang memiliki Mohamed Sissoko. Penampilan Sissoko di Mitra Kukar tergolong cukup bagus. 

Pemain yang bisa bermain sebagai gelandang bertahan dan tengah ini mencetak 5 gol dan 3 assist dari 26 laga. Di akhir musim Mitra Kukar finis di posisi ke-10 klasemen. 

Ada yang unik dari pengujung karier Sissoko di Indonesia. Sissoko secara tidak langsung berkontribusi terhadap gelar juara Bhayangkara FC. 

Bhayangkara FC mendapat 'hadiah' dua poin tambahan sebagai kompensasi atas kesalahan Mitra Kukar yang memainkan Sissoko yang seharusnya absen karena akumulasi kartu. Hal ini pun menjadi kontroversi panjang di musim itu. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom