INDOSPORT. COM - NIAC Mitra, klub tersukses era Galatama ini mungkin bisa menjadi role model bagi Red Bull Depok dalam mengarungi pentas sepak bola Indonesia.
Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan klub baru bernama Red Bull Depok. Melalui akun Instagram @redbulldepokfc, pihak Red Bull Depok mengklaim bahwa mereka akan menjadi salah satu peserta kompetisi kasta ketiga sepak bola Indonesia, Liga 3 2020.
Memang belum ada kepastian resmi terkait keikutsertaan Red Bull Depok dalam ajang Liga 3 2020. Askot PSSI Depok saja kabarnya belum menerima permohonan dari Red Bull Depok.
Hal yang lantas membuat Red Bull Depok begitu menghebohkan publik adalah soal identitas nama klub. Ada kata Red Bull, perusahaan minuman energi yang sudah terbiasa menjadi sponsor atau investor utama sebuah tim sepak bola.
Berkaca di luar negeri, setidaknya sudah ada tiga tim tenar yang terafiliasi dengan Red Bull, yakni RB Leipzig, Red Bull Salzburg, dan New York Red Bulls. Ada kemungkinan kalau Red Bull Depok bakal turut memiliki hubungan dengan perusahaan minuman energi tersebut.
Kalau menengok ke belakang, praktek menggunakan nama sponsor menjadi identitas utama klub, bukanlah barang baru di sepak bola Indonesia. Toh, era Galatama dahulu, banyak klub yang menerapkan praktek serupa.
Salah satunya adalah NIAC Mitra. Kiprah NIAC Mitra dalam menghiasi sepak bola Indonesia, dahulu mampu meraih prestasi yang begitu gemilang.
NIAC Mitra menjadi tim tersukses di era Galatama silam. Perjalanan NIAC Mitra berhasil menyabet tiga gelar juara Galatama, yakni musim 1980/82, 1982/83, dan terakhhir 1987/88.
Jumlah gelar NIAC Mitra merupakan yang terbanyak di antara tim-tim era Galatama, bersama Pelita Jaya. Bahkan dalam sebuah laga uji coba 16 Juni 1983 kontra tim raksasa Liga Inggris, Arsenal, permainan NIAC Mitra sukses meraih kemenangan manis 2-0.
Menariknya, NIAC Mitra ternyata menggunakan nama sponsor sebagai identitas klub. Kata NIAC adalah pihak yang bertindak sebagai sponsor atau investor utama tim.
Berdasarkan data jurnal berjudul "Niac Mitra Surabaya: Potret Pasang Surut Kesebelasan Sepak Bola Tahun 1979-1990" karya Devana Bramantya Saksono dan Edy Budi Santoso, NIAC sendiri singkatan dari New International Amusement Center. NIAC merupakan sebuah perusahaan rumah judi atau kasino terbesar di Surabaya sekitar tahun 1974-1979.
Perjalanan NIAC Mitra di masa lalu, mungkin bisa menjadi role model bagi Red Bull Depok. Minimal, Red Bull dapat mengambil pelajaran terkait bagaimana cara sebuah klub yang memakai nama sponsor, untuk merajai kompetisi sepak bola Indonesia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom