INDOSPORT.COM - Kompetisi Liga 1 dan 2 kemungkinan akan dihentikan atau dihapuskan untuk musim ini jika pandemi virus corona belum juga usai. PSSI masih menunggu hingga akhir Mei mendatang, sesuai arahan dari pemerintah terkait masa darurat.
"Apabila wabah corona berhenti pada 29 Mei, maka Liga akan bergulir lagi mulai 1 Juli 2020. Ada waktu enam bulan untuk menyelesaikan kompetisi," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI yang berlangsung secara virtual pada Rabu (08/04/20).
Namun, jika pemerintah belum mencabut atau memperpanjang status darurat virus corona, maka PSSI kemungkinan besar tidak melanjutkan kompetisi atau Liga 1 dan Liga 2 musim ini dianggap tidak ada. Karenanya, PSSI tengah menyiapkan Surat Keputusan No. 43 terkait hal tersebut.
"Kalau Juni atau Juli pemerintah belum mencabut larangan ini, maka kompetisi tidak akan kami lanjutkan baik Liga 1 atau Liga 2. Kami akan terbitkan surat no.43 terkait hal ini. Surat sedang kami buat untuk nanti disebarkan ke klub," jelas Moch Iriawan.
Dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, PSSI menyampaikan paparan terkait ‘Kebijakan PSSI Dalam Kondisi Covid-19’.
PSSI menjelaskan rangkaian peristiwa sejak kick off Liga 1, Liga 2, rapat darurat di Stadion Batakan Balikpapan, Extraordinary Meeting PT Liga Indonesia Baru, hingga keluarnya Surat Keputusan Ketua Umum PSSI pada 27 Maret 2020 mengenai penghentian liga dan pelatnas timnas karena situasi kahar/force majeure sesuai status tanggap darurat BNPB.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi yang juga anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat, mengatakan, sangat sulit menggelar pertandingan
dengan situasi yang ada saat ini. Meski ada usulan menggelar laga tanpa penonton, hal itu dinilai sngat beresiko.
"Harus diakui, situasinya sulit untuk merespon usulan tetap menggelar pertandingan tanpa penonton pasca status tanggap darurat akibat penyebaran Covid-19 berlalu."
"Menjalankan pertandingan tanpa penonton akan berdampak kerugian pada PSSI dan klub karena 80 persen pendanaan didapat dari sponsor dan penjualan tiket,” kata Yoyok, yang juga CEO PSIS Semarang.
Menurut Yoyok, menggelar pertandingan tanpa penonton tetap saja melibatkan beberapa orang. Setiap klub minimal memerlukan 35 orang yang bergerak dengan transportasi darat, laut maupun udara, belum lagi saat berada di stadion yang tentu saja bertambah jumlah orang yang terlibat, sehingga keputusan meniadakan liga adalah yang paling ideal.
“Dalam kondisi ini memang harus dilakukan penghentian keseluruhan olah raga, baik itu dengan penonton maupun tanpa penonton dalam pertandingan,” pungkasnya.
Sekadar informasi, sebelum dihentikan karena adanya wabah virus corona, kompetisi Liga 1 2020 sudah menggelar 3 laga dan mencatatkan Persib Bandung sebagai pemuncak klasemen sementara.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom