INDOSPORT.COM – Tim PSIS Semarang berhasil mencatatkan sejarah saat berhasil menjuarai kompetisi Liga Indonesia (LIGINA) V di tahun 1999.
Pada partai puncak yang berlangsung di Stadion Klabat, Manado pada tanggal 9 April 1999, Laskar Mahesa Jenar berhasil keluar sebagai juara setelah unggul tipis dengan skor 1-0 atas Persebaya Surabaya melalui gol tunggal Tugiyo di babak kedua jalannya laga.
Tepat hari ini, 9 April 2020, kenangan manis itu berumur 21 tahun dan akan terus dikenang oleh pecinta PSIS karena memori indah pasti selalu melekat di hati.
Lantas bagaimana kehidupan beberapa penggawa dan pelatih PSIS saat itu di tahun 2020? Redaksi berita olahraga INDOSPORT mencoba merangkum beberapa pemain yang masih mudah untuk dihubungi melalui sambungan telepon.
1.Agung Setyabudi
Nama bek kanan yang memberi assist kepada Tugiyo saat PSIS menghadapi Persebaya di partai final tahun 1999 ini sekarang bekerja menjadi staff Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Surakarta.
Agung Setyabudi bekerja di PDAM Kota Solo sejak tahun 2005 silam. Namun, sosok yang dikenal trengginas di lapangan itu tetap aktif di dunia sepak bola. Terakhir, Agung Setyabudi berhasil membawa kontingen Kota Solo meriah perunggu di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2018.
2.I Komang Putra
Kiper legendaris asal Bali ini menjadi satu-satunya penggawa PSIS di tahun 1999 yang masih aktif di Laskar Mahesa Jenar. Pria yang akrab disapa Pak Mang ini sekarang bekerja sebagai pelatih kiper PSIS sejak tahun 2019.
Sebelum menjadi pelatih kiper PSIS, I Komang Putra juga sempat menjadi pelatih kiper Persis Solo. Baru-baru ini, ia baru saja menyelesaikan kursus lisensi B AFC yang digelar oleh PSSI di Kota Solo.
3.Bonggo Pribadi
Nama pemain yang dulu berposisi sebagai bek tersebut saat ini menjadi asisten pelatih PSIM Yogyakarta. Di Laskar Mataram, Bonggo membantu pelatih kepala Seto Nurdiyantoro menggapai target promosi ke Liga 1.
Sebelum di PSIM, Bonggo juga beberapa kali sempat melatih klub seperti Blitar United di tahun 2019. Jauh sebelum itu, pria kelahiran Surabaya ini juga pernah melatih PSIS di tahun 2006 dan berhasil mengantarkan Laskar Mahesa Jenar meraih runner up.
4. Nova Arianto
Anak Sartono Anwar ini menjadi bagian skuat PSIS di tahun 1999 walaupun saat itu usianya masih 20 tahun. Saat ini Nova Arianto menjadi salah satu asisten pelatih di Timnas Indonesia yang membantu Shin Tae-yong.
Sebelum era Shin Tae-yong, Nova Arianto juga aktif di Timnas pada saat membantu Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22. Saat ini pria yang dulu dikenal dengan selebrasi ‘Suster Ngesot’ memiliki lisensi B AFC.
5.Edy Paryono
Pelatih yang mengantarkan PSIS Semarang menjadi juara di tahun 1999 ini sempat berbincang dengan redaksi berita olahraga INDOSPORT beberapa waktu lalu.
Saat ini Edy Paryono tengah menikmati masa tuanya dengan menghabiskan waktu bersama keluarga di rumahnya yang terletak di Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Walaupun begitu, Edy Paryono mengaku tetap memantau perkembangan PSIS di kompetisi Liga 1.
Kisah empat penggawa dan pelatih PSIS di tahun 1999 menggambarkan bahwa mereka tetap tidak bisa jauh dari sepak bola walaupun sudah tidak aktif menjadi pemain.
Sepak bola tetap seperti rumah tersendiri untuk mereka yang bisa untuk hiburan atau bahkan mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup di masa pensiun.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom