INDOSPORT.COM - Eks pemain Inter Milan, Cristiano Zanetti, mengungkapkan satu cara agar raksasa Serie A Liga Italia itu bisa selevel dengan rival domestik mereka, Juventus.
Inter Milan memang sudah mendatangkan pelatih baru, yaitu Antonio Conte, pada 31 Mei 2019 yang lalu. Awalnya, mereka mampu tampil gemilang dan sukses menggusur dominasi Juventus di klasemen sementara Serie A Liga Italia 2019-2020.
Akan tetapi, lama-lama 'taji' mereka seolah makin berkurang. Bahkan, klub yang berjuluk Nerazzurri itu kalah saing dengan Lazio. Di sisi lain, Juventus atau Bianconeri kembali memuncaki klasemen sebelum perhelatan Serie A ditunda karena virus corona.
Padahal, jika dicermati, Conte sudah mendatangkan banyak pemain baru di bursa transfer seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Ashley Young dari Manchester United, Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur, dan lain-lain. Namun, performa mereka tetap tidak membaik.
-Di sisi lain, Bianconeri hanya mendatangkan segelintir pemain saja seperti Aaron Ramsey dari Arsenal, Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam, Adrien Rabiot dari Paris Saint-Germain, dan lain-lain. Meski begitu, klub asal Turin itu mampu tampil konsisten di kancah domestik.
Merasa prihatin melihat mantan klubnya terpuruk, mantan gelandang Inter Milan yang bernama Cristiano Zanetti turut menyumbang pemikirannya tentang cara agar Nerazzurri bisa kembali bangkit dan selevel dengan Juventus.
-"Jika Anda melihat dari banyaknya uang yang mereka gelontorkan, Anda tidak bisa membandingkan Juventus dengan klub lain di Italia. Inter mencoba untuk menumbangkan mereka tapi gagal, sementara Lazio malah bisa tampil meyakinkan," ujar sosok berusia 42 tahun itu seperti dilansir dari situs Sempre Inter.
"Conte sebenarnya sudah melakukan tugasnya dengan baik di Inter. Namun, untuk bisa selevel dengan Juventus, mereka harus mendatangkan setidaknya tiga sampai empat pemain lagi," pungkasnya.
Terlepas dari ampuh atau tidaknya saran yang diajukan oleh Zanetti tersebut, tapi Inter sebenarnya sudah mendatangkan banyak pemain. Namun, permasalahannya justru di sang pelatih, Antonio Conte. Dengan formasi 3-5-2, ia kesulitan untuk bisa menempatkan para pemainnya.
Salah satu contohnya adalah Eriksen. Eks playmaker Tottenham itu sering dikabarkan bahwa dirinya mulai stres di Giuseppe Meazza lantaran kesulitan untuk beradaptasi dengan formasi 3-5-2. Pasalnya, dengan posisi alaminya sebagai playmaker, tidak ada tempat baginya jika Conte tidak mengubah formasinya.
Di sisi lain, Sanchez pun juga gagal bersinar meski di Inter sudah ada Lukaku yang menjadi rekan setimnya saat memperkuat Manchester United. Ini menunjukkan bahwa Conte sebenarnya justru membuat beberapa pemain menjadi mubazir setelah direkrut di bursa transfer.
Sampai pekan ke-26 di kompetisi sepak bola Serie A Liga Italia musim ini, Juventus masih bertengger di puncak klasemen dengan 63 poin. Sementara itu, Lazio menghuni posisi dua dengan 62 poin. Inter Milan sendiri terpuruk di posisi tiga dengan torehan 54 poin. Sayangnya, kompetisi tersebut harus dihentikan dulu akibat virus corona.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom