In-depth

Perbandingan Steenvoorden dengan 3 Bek Senior Timnas Indonesia

Sabtu, 28 Maret 2020 14:34 WIB
Editor: Rafif Rahedian
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Bek asal Belanda, Matthew Steenvoorden dikabarkan sangat berminat untuk dinaturalisai. Berikut perbandingan Steenvoorden dengan 3 bek senior Timnas Indonesia.

Steenvoorden sendiri baru-baru ini memberikan sinyal kuat untuk bisa melakukan proses naturalisasi, setelah ia menggunakan Bahasa Indonesia dalam unggahannya.

Dalam unggahannya tersebut, Steenvoorden memberikan himbauan kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

"Stay home and stay safe. Di rumah aja dan jaga diri," tulisnya demi mengantisipasi penyebaran virus corona di seluruh wilayah.

Sebelum menggunakan Bahasa Indonesia, Steenvoorden sendiri juga pernah secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya bermain bersama Timnas Indonesia.

"Harapanku di tahun baru, semoga HNK Gorica bisa lolos ke Liga Europa musim depan dan tentunya bisa bermain untuk timnas Indonesia,” ujarnya akhir tahun lalu.

Jika Steenvoorden benar-benar mendapatkan kesempatan untuk bergabung ke Timnas Indonesia, maka dirinya harus bersaing dengan sejumlah bek lokal.

Oleh karena itu, INDOSPORT mencoba untuk membahas perbandingan Steenvoorden dengan 3 bek tengah senior Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Pada pertengahan Februari 2020 kemarin, Shin Tae-yong sudah mengumpulkan beberapa nama untuk melakukan TC bersama Timnas Indonesia.

Jika melihat daftar tersebut, ada sekitar 3 bek senior yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Mereka adalah Fachruddin Aryanto, Hansamu Yama dan Yanto Basna.

Perbandingan dengan 3 Bek Senior Timnas Indonesia

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Duel udara Hansamu Yama bersama pemain Vanuatu dalam laga ujicoba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/06/19). Foto Herry Ibrahim Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTDuel udara Hansamu Yama bersama pemain Vanuatu dalam laga ujicoba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (15/06/19). Foto Herry Ibrahim

Berawal dari salah satu bek andalan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, Hansamu Yama. Ia telah memainkan pertandingan sebanyak 31 kali bersama Persebaya.

Mantan pemain bertahan Barito Putera tersebut juga mampu memberikan kontribusi dalam produktivitas Bajul Ijo, di mana ia mampu mengoleksi 3 gol dan 1 assist.

Pada Liga 1 2020, bek yang masih berusia 25 tahun tersebut menampilkan permainan yang cukup apik di lini belakang Persebaya.

Menurut laporan situs resmi Liga Indonesia, Hansamu mampu mencatatkan 1 gol, 5 interceptions dan 6 clearances dalam dua pertandingan Liga 1 2020.

Sekedar informasi tamabahan, satu gol yang disarangkan Hansamu tersebut terjadi ketika Persebaya bermain imbang 1-1 dengan Persik Kediri.

Sedangkan bek senior, Fachruddin Aryanto menampilkan permainan tak kalah apik dibandingkan dengan Hansamu. Ia telah menjadi pilar utama di lini belakang Madura United sejak musim 2017 lalu (sempat dipinjamkan ke Persija Jakarta setengah musim di Liga 1 2019).

Dirinya pun mampu menjadi partner yang cukup baik bagi bek asing sekaliber Jaimerson. Jiwa kepemimpinannya di barisan belakang membuat posisinya mustahil digeser, walau oleh pemain asing sekalipun.

Menurut laporan situs Transfermarkt, Fachruddin telah memainkan 71 pertandingan di semua ajang dan mampu mengumpulkan 4 gol serta 2 assists sepanjang kariernya.

Saat bermain di Liga 1 2020 ini, Fachrruddin telah memainkan tiga pertandingan dan mampu mencatatkan 12 interceptions dan 10 clearances. Ia juga mampu melancarkan satu tembakan.

Sementara itu, ada sosok pemain luar negeri yang bakal mengisi pos belakang Timnas Indonesia. Pemain bertahan yang dimaksud adalah Yanto Basna.

Sebelum berkarier di Liga Thailand, Yanto Basna nyatanya sudah sempat mencicipi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada Liga 1 2017 lalu. Saat itu ia tergabung bersama Sriwijaya FC.

Berstatus sebagai pemain muda, Yanto Basna dipercaya bermain sebanyak 13 pertandingan di Liga 1 2017, dengan membantu Sriwijaya mencetak satu gol, meraih clean sheets 3 kali dan menang 5 kali.

Sriwijaya sendiri lebih sering tak terkalahkan ketika memainkan Yanto Basna di lini pertahanan mereka. Terhitung, Laskar Wong Kito hanya menelan kekalahan 5 kali dan tak terkalahkan 8 kali (imbang 3 kali).

Saat berkarier di Liga Thailand, Yanto Basna berhasil menyumbangkan dua dari 11 laga yang ia mainkan bersama Sukhotahi pada musim lalu. Pada saat yang sama, ia hanya mampu meraih 2 kali clean sheet.

Sedangkan pada musim ini, performa Yanto Basna tidak terlalu memuaskan. Mengingat klubnya Prachuap FC harus menelan kekalahan tiga kali dan imbang satu kali dalam empat laga awal Liga Thailand 2020.

Statistik Singkat Steenvoorden

© Erwin Otten/Soccrates/Getty Images
Matthew Steenvoorden Copyright: Erwin Otten/Soccrates/Getty ImagesMatthew Steenvoorden saat bertarung bersama SC Cambuur.

Steenvoorden sendiri merupakan salah satu bek yang memiliki karakter kuat saat menjaga pertahanan tim. Tak hanya tangguh berduel dengan lawan, ia juga cukup produktif.

Saat masih memperkuat klub kasta bawah Liga Belanda, SC Cambuur di musim 2017/18, Steenvoorden mampu menorehkan 5 gol dan 1 assist dalam 33 laga.

Catatan produktivitasnya terus meningkat ketika Steenvoorden menjalani musim berikutnya, di mana ia mampu mengoleksi 6 gol dan 2 assist dari 21 pertandingan.

Namun sejauh ini, Steenvoorden baru mengumpulkan 1 gol dalam 17 laga di Liga Kroasia. Meski begitu, nyatanya ia punya insting mencetak gol untuk membantu produktivitas Timnas Indonesia.

Dengan catatan tersebut, mampukan Steenvoorden bersaing dengan 3 bek senior Timnas Indonesia era Shin Tae-yong? Simpan jawaban itu dalam benak kalian.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom