INDOSPORT.COM – Bersama Persib Bandung di Liga 1 2020, Wander Luiz dan Geoffrey Castilion bisa meniru kisah sukses sejumlah duet legendaris di Liga Indonesia.
Berhasil membawa Persib Bandung meraih hasil sempurna di tiga pekan Liga 1 2020 dan bersaing dalam daftar top skor sementara, membuat nama Wander Luiz dan Geoffrey Castillion menjadi perhatian di awal musim ini.
Dengan keberadaan duet mereka di lini depan yang telah total menghasilkan enam gol, tentu saja membuat Persib Bandung semakin dijagokan lagi untuk menjadi juara di Liga 1 2020.
Buat Wander Luiz dan Geoffrey Castilion sendiri, apa yang mereka tunjukkan sejauh ini di Liga 1 2020, membuat mereka berada di jalur yang tepat untuk mengikuti jejak beberapa duet legendaris yang sempat menghiasi Liga Indonesia.
Keberadaan duet legendaris itu bukan hanya membuat lini pertahan lawan takut pada masanya, namun juga terus harum hingga saat ini.
Siapa aja duet legendaris yang jejaknya bisa diikuti Wander Luiz dan Geoffrey Castillion sebagai panutan? Berikut INDOSPORT rangkum untuk Anda.
Oscar Aravena - Cristian Gonzales
Meski akhirnya hanya mampu membawa PSM Makassar menjadi runner up Liga Indonesia tahun 2003, duet dua pemain Amerika Latin, Oscar Aravena dan Cristian Gonzales, sangat layak untuk menjadi contoh Wander Luiz dan Geoffrey Castillion di Persib Bandung saat ini.
Mengapa? karena meski sama-sama bertipikal sebagai target man, Oscar Aravena dan Cristian Gonzales tetap bisa kompak bergantian menurunkan ego dan saling melengkapi sebagai pemain depan.
Hasilnya terlihat jelas ketika kemudian Oscar Aravena muncul sebagai top skor Liga Indonesia 2003 dengan total 31 gol. Cristian Gonzales yang kala itu baru menjalani musim perdananya di Indonesia pun juga bisa sangat subur dengan total 27 golnya.
Beto Goncalves – Boaz Solossa
Keduanya sempat menjadi duet yang sangat menakutkan di Liga Super Indonesia 2009/10 kala bermain di klub Persipura Jayapura.
Dengan tipikal bermain yang sedikit berbeda, di mana Beto menjadi target man dan Boaz Solossa sedikit lebih ke belakang, keduanya bisa bahu membahu membawa Persipura Jayapura berada di peringkat kedua pada akhir musim
Bukan hanya itu, hampir separuh gol klub berjuluk Mutiara Hitam itu juga lahir dari keduannya. Kala Duet Beto Goncalves dan Boaz Solossa bisa menghadirkan 35 gol, dari total 62 gol Persipura di musim itu.
Jika dirincikan, saat itu Boaz Solossa bisa mencetak 17 gol, di saat kompatriotnya Beto Goncalves mencetak total 18 gol.
Pacho Kenmogne - Greg Nwokolo
Di era yang lebih baru, yakni Liga Indonesia 2014, duet klub Persebaya Bhayangkara FC kala itu, Emmanuele Pacho Kenmogne dan Greg Nwokolo, juga bisa menjadi contoh ideal buat Wander Luiz dan Geffrey Castillion di Persib Bandung kini.
Jika melihat gaya permaian Pacho dan Greg kala itu, kurang lebih mirip seperti apa yang ditunjukkan oleh Wander Luiz dan Castillion saat ini. Yaitu ketika satu pemain lebih membuka ruang dan satu lagi mengandalkan penempatan posisi yang baik untuk menjebol gawang lawan.
Dengan gaya bermain tersebut, terbukti duet Pacho Kenmogne dan Greg Nwokolo bisa membawa Persebaya Bhayangkara menjadi pemuncak fase penyisihan wilayah timur dengan gelontoran golnya.
Kendati akhirnya hanya bisa membawa klubnya kala itu menyudahi kompetisi di babak delapan besar, duet Pacho Kenmogne dan Greg Nwokolo tetap bisa membawa pulang sepatu emas. Pacho total mencetak 25 gol sebagai top skor. dan Greg Nwokolo mengikuti dengan 14 gol.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom