INDOSPORT.COM - Manajemen PSMS Medan meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dalang di balik penyalaan flare dan smoke bomb oleh salah satu kelompok suporter di tribun Stadion Teladan, akhir pekan kemarin.
Sebagaimana diketahui, laga yang dimenangi dengan skor 2-1 atas tim promosi AA Tiga Naga kemarin sempat terhenti setelah kelompok Ultras 1950 yang menyalakan flare dan berujung ricuh dengan suporter PSMS lainnya.
Buntut kericuhan tersebut, puluhan personel Ultras 1950 diamankan oleh pihak Polrestabes Medan. Manajemen PSMS Medan lantas meminta kepolisian mengusut tuntas dalang di balik penyalaan flare dan smoke bomb yang berujung ricuh tersebut.
"Kami menduga ada orang di balik yang mau bikin rusuh ini. Makanya mau dibawa ke ranah hukum. Biar polisi yang mencari siapa orang di balik kerusuhan ini," ungkap Sekertaris PSMS Medan, Julius Raja, Selasa (17/3/20).
"Saat ini tengah diproses secara hukum melalui kuasa hukum PSMS. Barang bukti sudah ada semua. Biarlah proses berlanjut dan pihak kepolisian mengusut itu semua," lanjutnya.
Lebih lanjut, Julius mengatakan bahwa akibat kerusuhan itu, sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menanti untuk PSMS Medan. Dia menaksir harus membayar denda senilai Rp50 juta.
"Menurut saya didenda Rp 50 juta. Ada dua jenis, flare dan rusuh. Tentunya kami harapkan jangan sampai terulang lagi. Sayang kalau kocek keluar hanya untuk bayar denda," pungkas Julius Raja.
Pria yang akrab disapa King ini kembali meminta kelompok suporter yang kurang puas untuk dapat langsung berkomunikasi dengan manajemen PSMS Medan karena pihaknya membuka pintu diskusi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom