INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2020 sebentar lagi akan segera bergulir, tepatnya pada 29 Februari mendatang.
Tim-tim peserta pun sudah mulai berbenah, dan mempersiapkan diri demi mengejar ambisi meraih prestasi serta hasil maksimal pada akhir musim nanti, salah satunya adalah Madura United.
Sebagai tim yang baru menancapkan kukunya di sepak bola nasional sejak empat tahun lalu (2016), Madura United sukses membuat kejutan. Mereka hadir dengan finansial klub yang stabil, dan menjelma jadi tim besar bertabur bintang.
Namun dari segi prestasi, Laskar Sape Kerrab masih belum bisa berbicara banyak, meski pemain bintang dan pelatih berkualitas hilir mudik memperkuat klub asal Pulau Garam itu.
Hal itu merujuk dari torehan akhir Madura United di Liga 1 dalam tiga musim terakhir. Tak satupun berhasil mereka tuntaskan dengan gelar juara.
Mereka hanya mampu menjadi pengusik tim-tim papan atas, tak jarang kerap finis di papan tengah. Liga 1 2017, Madura United berada di posisi ke-5 dalam klasemen akhir. Liga 1 2018, di posisi ke-8 dan Liga 1 2019 mereka finis di urutan ke-5.
Kini, diusianya yang sudah menginjak empat tahun tidak ada salahnya mereka kembali menargetkan juara, dengan materi pemain yang mumpuni.
"Untuk Madura United saya berharap bisa juara musim ini. Karena menjadi juara, semuanya menginginkan bukan hanya pemain, tapi suporter dan masyarakat Madura juga,” kata gelandang Madura United, Asep Berlian dikutip dari laman resmi klub.
Untuk mewujudkan target tersebut, manajemen Madura United menunjukan keseriusannya. Hal itu bisa dilihat dari persiapan tim, yang sudah dilakukan lebih awal dari kontestan lain.
Salah satu langkahnya adalah, merekrut pelatih baru Rahmad Darmawan pada bulan Desember lalu, serta bernegosiasi dengan sejumlah pemain lama yang layak dipertahankan.
“Memperkenalkan pelatih baru, karena kami punya rencana lebih cepat. Tim ini akan dipersiapkan lebih dini. Kami tidak mau ketinggalan kereta,” ucap Direktur Madura United Haruna Soemitro, Senin (23/12/19).
Pemilihan RD menggantikan Dejan Antonic juga berdasarkan pertimbangan rekam jejaknya, yang sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, manajemen juga ingin mengeksplor karakter Madura United dengan sentuhan pelatih lokal.
“Kami punya keyakinan dengan kualitas pelatih lokal sekelas Coach RD lah, kami yakin karakter tim Madura itu bisa dikembangkan. Klub menyematkan coach RD sebagai pelatih, juga sekaligus manajer tim. Nanti teknis ataupun nonteknis akan satu pintu, dan dibantu oleh coaching staff yang lain,” lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Rahmad Darmawan secara terang-terangan mengaku sudah menunggu sejak lama untuk bisa melatih Alberto Goncalves dan kolega. Namun, kala itu Madura United masih lebih percaya terhadap pelatih asing.
"Sebetulnya, saya menunggu dilamar klub ini sekitar 2 tahun yang lalu, tapi waktu itu orientasi Madura United masih menggunakan jasa pelatih asing," tuturnya RD.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom