Bola Internasional

4 Fakta Usai PSM Makassar Benamkan Wakil Timor Leste di Piala AFC

Kamis, 30 Januari 2020 06:42 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Terdapat 4 fakta menarik usai PSM Makassar benamkan wakil Timor Leste Lalenok United di leg kedua Kualifikasi Piala AFC 2020, Rabu (29/01/20). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Terdapat 4 fakta menarik usai PSM Makassar benamkan wakil Timor Leste Lalenok United di leg kedua Kualifikasi Piala AFC 2020, Rabu (29/01/20).

INDOSPORT.COM - Terdapat 4 fakta menarik usai PSM Makassar benamkan wakil Timor Leste Lalenok United di leg kedua Kualifikasi Piala AFC 2020, Rabu (29/01/20).

Pertandingan PSM Makassar vs Lalenok United berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, sore WIB.

Sejak awal pertandingan striker anyar PSM Giancarlo Lopes sukses membuka gol pada menit ke-6. Hal ini membuat Lalenok United tertinggal 1-0.

Tak lama berselang giliran penyerang lokal Ferdinand Sinaga yang sukses mencatatkan namanya di papan skor tepatnya pada menit ke-29.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Meski begitu PSM harus bermain dengan 10 orang lantaran gelandang serang andalan mereka Wiljan Pluim (34') diganjar kartu kuning kedua oleh wasit.

Akan tetapi skor 2-0 untuk keunggulan PSM Makassar dari Lalenok United masih tetap bertahan hingga babak pertama selesai.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Usai rehat, PSM tetap bermain sebagaimana di babak pertama namun ada sedikit perubahan yang cukup menonjol karena bermain dengan 10 orang.

Petaka sempat menghampiri PSM karena pemain mereka lainnya, yaitu Muhammad Arfan diberi hadiah kartu merah langsung oleh wasit pada menit ke-58.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Lalenok United pun memanfaatkan hal tersebut. Hasilnya pemain mereka, yaitu Francisco Da Costa (60') sempat mempertipis ketertinggalan menjadi 2-1.

Akan tetapi PSM mampu bangkit usai pemain mereka Irsyad Maulana sukses membuat gol pada menit ke-84. Skor 3-1 bertahan hingga usai.

Dengan kemenangan ini PSM sukses lolos ke fase grup Piala AFC 2020 karena menang dengan agregat 7-2 dari Lalenok United (leg pertama PSM menang 4-1).

Kendati demikian ternyata ada sedikit fakta menarik yang bisa diketahui bersama oleh para penggemar sepak bola nasional. Simak.

1. Gol Debut

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
PSM Makassar vs Lalenok United. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPSM Makassar vs Lalenok United.

Fakta pertama menampilkan kalau salah satu pemain PSM Makassar Irsyad Maulana sukses mencatatkan gol debut pada pertandingan di Piala AFC.

Terlebih Irsyad baru saja digaet oleh PSM sejak 9 Januari lalu dari Semen Padang, yang kini harus terdegradasi ke Liga 2 2020.

2. Pakansari Angker

© Tengku Sufianto/Indosport
Stadion Pakansari Cibinong - Bogor Copyright: Tengku Sufianto/IndosportStadion Pakansari Cibinong - Bogor.

Fakta berikutnya menjelaskan kalau kandang PSM di Piala AFC, yaitu Stadion Pakansari masih tetap angker sejauh ini sejak 2019 lalu.

Total PSM sukses menang empat kali dan seri sekali dari empat pertandingan di Stadion Pakansari pada ajang Piala AFC, termasuk mengalahkan Lalenok United.

3. Selalu Kebobolan

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Rizky Pellu melakukan tembakan ke arah gawang Lalenok United. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTRizky Pellu melakukan tembakan ke arah gawang Lalenok United.

Fakta selanjutnya menyuguhkan dimana PSM Makassar selalu kebobolan ketika bermain di kandang mereka, yaitu Stadion Pakansari, khusus di Piala AFC.

Hal itu terjadi kala melawan Lao Toyota (7-3), Home United (3-2), Kaya-Iloilo FC (1-1), Becamex Binh Duong (2-1), dan Lalenik United (3-1).

4. Kartu Merah Perdana

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Wiljan Pluim mencoba melewati hadangan pemain Lalenok United. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTWiljan Pluim mencoba melewati hadangan pemain Lalenok United.

Fakta terakhir terukir dengan jelas dimana dua pemain PSM Makassar malah mendapatkan hadiah dari wasit, yakni kartu merah perdana di Piala AFC.

Dua pemain PSM yang dimaksudkan adalah Wiljan Pluim dan Muhammad Arfan. Ini menjadi catatan kurang mengenakan untuk keduanya di level Asia Tenggara.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom