Liga Indonesia

Cerita Pemain Baru PSIS Semarang yang Sempat Dilirik 4 Klub Besar Liga 1

Minggu, 19 Januari 2020 14:40 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Ofisial PSIS
Sosok Alfeandra Dewangga Santosa merupakan salah satu rekrutan terbaru PSIS Semarang untuk menatap kompetisi Liga 1 2020. Ia telah resmi memperkuat Laskar Mahesa Jenar dan mendapat sodoran kontrak selama tiga tahun ke depan. Copyright: © Ofisial PSIS
Sosok Alfeandra Dewangga Santosa merupakan salah satu rekrutan terbaru PSIS Semarang untuk menatap kompetisi Liga 1 2020. Ia telah resmi memperkuat Laskar Mahesa Jenar dan mendapat sodoran kontrak selama tiga tahun ke depan.

INDOSPORT.COM – Sosok Alfeandra Dewangga Santosa merupakan salah satu rekrutan terbaru PSIS Semarang untuk menatap kompetisi Liga 1 2020. Ia telah resmi memperkuat Laskar Mahesa Jenar dan mendapat sodoran kontrak selama tiga tahun ke depan.

Bergabung bersama Laskar Mahesa Jenar ternyata merupakan salah satu mimpi penggawa Timnas Indonesia U-19 ini sejak kecil. Pasalnya ia merupakan salah satu pemain asli Semarang dan menimba sekolah sepak bola pun juga di Kota Lumpia.

Bahkan Dewangga juga mengaku sebelum bergabung bersama PSIS ada empat klub besar Liga 1 yang meminatinya, namun ia memilih untuk membela klub tanah kelahirannya.

“Sebelum bergabung bersama PSIS, ada klub juga yang sempat menghubungi saya seperti Persib, Persija, Persebaya, dan Bali United. Namun saya tetap memprioritaskan PSIS karena cinta dengan klub ini,” tutur Dewangga ketika wawancara eksklusif bersama redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (19/1/2020).

“Apalagi orang tua juga mendukung keputusan saya akan bermain di mana pun, Alhamdulillah kali ini mereka juga memberi dukungan untuk saya bergabung di PSIS. Nanti mereka juga bisa menyaksikan langsung ketika saya main kalau main di Semarang,” imbuhnya.

Pemain yang mengidolakan Luke Shaw ini juga mengatakan bahwa proses negosiasi antara ia dan manajemen PSIS berjalan cukup cepat karena ia memang memprioritaskan klub kebanggaan Panser Biru dan Snex tersebut sebagai pelabuhan karirnya saat ini.

“Tidak lama kalau proses negosiasi, saya dan manajemen PSIS baru ngobrol di awal Januari dan tidak lama setelah itu langsung sepakat,” ungkap Dewangga.

Bermain di PSIS berarti ia akan dekat dengan keluarganya, namun ia mengaku tetap akan beberapa kali tinggal di mess walaupun rumahnya juga masih berada di area Semarang.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Kemungkinan bolak balik karena saya juga butuh untuk tetap tinggal di mess supaya lebih cepat akrab dengan pemain-pemain lainnya yang lebih senior,” bebernya.

Layaknya anak kecil pada umumnya, ternyata Dewangga dulu juga sering menyaksikan PSIS ketika bertanding secara langsung di Stadion Jatidiri. Apalagi ia merupakan salah satu penggawa PPLP Jawa Tengah yang messnya berada di area Stadion Jatidiri.

“Sering, sering banget nonton PSIS secara langsung. Apalagi dulu mess PPLP ada di area Jatidiri sehingga tinggal jalan. Bahkan sampai sekarang masih senang nonton, kemarin pertandingan terakhir PSIS di Liga 1 2019 lawan Bhayangkara FC saya juga menonton,” ujarnya.

Di PSIS, Dewangga akan tetap mengenakan nomor punggung 19. Nomor ini sama dengan yang ia kenakan saat berseragam Timnas Indonesia U-19.

“Tetap nomor 19, saya sudah komunikasikan dengan manajemen dan nampaknya nomor itu kosong. Itu dulu nomor yang milihin kitman di Timnas saat Piala AFF 2019 dan terus saya pakai,” pungkasnya.

Di PSIS, Dewangga diharapkan mampu berkolaborasi dengan beberapa pemain yang lebih senior di lini belakang. Ia pun siap apabila ditempatkan di bek kiri maupun bek tengah. Bahkan pemain berusia 19 tahun ini memiliki target tinggi yakni membawa PSIS juara kompetisi Liga 1 tahun 2020.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom