INDOSPORT.COM - Pemain sepak bola asal Jepang, Keisuke Honda bisa jadi rekrutan tak ideal bagi Persija Jakarta di Liga 1 2020 mendatang.
Pada masa bursa transfer kali ini setiap klub pastinya tengah diterpa rumor akan siapa pemain (lokal dan asing) yang datang, hengkang, atau dipertahankan.
Persija sejauh ini sudah mengamankan 13 pemain lokal, termasuk legenda hidup Ismed Sofyan. Lalu ada empat pemain baru seperti Otavio Dutra, Muhammad Rafli, Alfath Fathier, dan Evan Dimas.
Terbaru Persija telah mengamankan satu pemain asing lainnya asal Italia bernama Marco Motta. Hal itu dibenarkan oleh presiden klub Ferry Paulus.
Selain itu Ferry Paulus juga mengaku masih memburu pemain lain. Bahkan legiun asing yang menyasar ke sebuah nama, yaitu Keisuke Honda.
"Memang kami berinteraksi seperti halnya dengan beberapa pemain termasuk yang tadi dibilang (Keisuke) Honda," ujar Ferry ke awak media baru-baru ini.
Lebih lanjut Ferry menambahkan kalau jika Persija telah tanda tangan kontrak maka saat itulah bisa dipastikan sang pemain resmi miliki Macan Kemayoran.
Sebelumnya pula Persija memperkenalkan kepala pelatih anyar asal Brasil Sergio Farias. Sang juru taktik bukan sosok kaleng-kaleng, melainkan pelatih berprestasi.
Keisuke Honda saat ini diketahui tak memiliki klub usai dilepas tim asal Belanda Vitesse pada 1 Januari 2020 (dikontrak 6 November 2019).
Sehingga Persija masih berpeluang untuk mendapatkan jasa Honda untuk ajang Liga 1 2020. Namun Honda memiliki harga pasar yang cukup fantastis.
Menurut data Transfermarkt, harga pasar (market value) Keisuke Honda berada pada nominal 1 juta euro (Rp15,2 miliar) per 18 Desember 2019.
Kendati demikian pada kenyataannya ada sesuatu yang tak ideal jika Persija benar-benar merekrut Keisuke Honda untuk mengarungi pagelaran Liga 1.
Rekrutan Tak Ideal
Hal ini merujuk data dari Transfermarkt kalau Keisuke Honda ternyata menjadi manajer Timnas Kamboja sejak 12 Agustus 2018.
Diketahui kontrak Honda di Timnas Kamboja berlangsung dua musim. Eks AC Milan (2014-17) ini pun rela tak digaji dalam memimpin Timnas Kamboja.
Menurut Football Federation of Cambodia (FFC) Sao Sokha kalau Honda memimpin Timnas Kamboja memiliki dua alasan yang cukup kuat.
"Salah satunya adalah menciptakan gaya sepak bola Kamboja yang jelas dan membantu menyebarkan budaya Kamboja ke dunia," tutur Sokha, Agustus 2018.
Meski begitu sebelumnya teken kontrak, Honda sempat meminta izin kepada FFC untuk bisa tetap bermain sepak bola karena belum pensiun.
"Saya bertanya ke FFC 'bolehkah saya menjadi pelatih tim nasional dan pada saat bersamaan tetap jadi pemain?' dan mereka jawab 'iya'," ujar Honda dikutip Reuters, 2018.
Honda juga menjelaskan kalau dirinya mendapat kontrak khusus dari FFC atas hal yang diutarakannya waktu itu. Sehingga dirinya bisa tetap bermain.
Melihat hal ini akan sangat tak ideal bagi Persija andai benar-benar merekrut Honda. Sebab Persija mesti izin juga ke FFC untuk memakai jasa Honda.
Selain itu fokus Honda tampaknya bakal terbagi lantaran dirinya dibebankan dengan dua tanggung jawab, yakni menjadi pemain dan manajer Timnas Kamboja.
Terlebih Persija bakal fokus untuk mengembalikan kejayaan mereka dengan merebut gelar Liga 1 2020. Artinya Persija ingin pemain yang memiliki fokus penuh.
Menurut laman The Guardian, pada 2018, Honda kerap bolak-balik Kamboja dan Australia lantaran pada musim tersebut dirinya membela Melbourne Victory dan mempersiapkan Timnas Kamboja.
Hal ini menjadi tak ideal bagi Persija andai benar-benar merekrut Honda. Sebab Honda tampaknya bakal izin untuk juga mengurus persiapan Timnas Kamboja.
Selain itu kompetisi sepak bola Indonesia kerap berbenturan dengan ajang yang dihelat oleh AFF, AFC, atau FIFA dalam urusan tim nasional.
Artinya bisa saja Persija tampil di Liga 1 di sisi lain ada ajang dari AFF, AFC, atau FIFA juga dilangsungkan dan membuat Honda harus pergi ke Kamboja.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom