INDOSPORT.COM – Rafli Mursalim punya jalan terjal untuk memenuhi mimpinya menjadi penerus Bambang Pamungkas di Persija Jakarta jelang Liga 1 2020, apakah dia mampu?
Begitu Liga 1 2019 usai pada tanggal 22 Desember 2019 kemarin, Persija memang terlihat tancap gas untuk membenahi skuatnya dengan harapan memulai Liga 1 2020 dengan solid.
Tim berjuluk Macan Kemayoran ini seakan belum puas pasca mendatangkan Alfath Fathir dan Otavio Dutra, kini Persija resmi mendatangkan satu pemain muda yakni Rafli Mursalim.
Rafli Mursalim didatangkan Persija dari klub Liga 2, Mitra Kukar. Tak tanggung-tanggung, Rafli langsung dikontrak selama tiga tahun ke depan.
"Persija resmi mendatangkan Rafli. Rafli memperkaya pilihan pemain muda Persija. Kami berharap Ia menunjukkan kualitas terbaik," tutur Ferry Paulus.
Ketajaman Rafli sebagai juru gedor memang tak diragukan. Dia sempat meraih gelar top skor saat tampil di Liga Santri.
Namanya mulai meroket saat berhasil menembus skuat Timnas Indonesia U-19. Dia bahkan tak kikuk saat merasakan polesan dari pelatih asal Spanyol, Luis Milla beberapa tahun lalu.
Pemain yang bermain di posisi striker atau penyerang ini juga punya tubuh yang ideal yakni 176 cm untuk menjadi mesin penggedor pertahanan lawan untuk Persija. Sang pemain pun punya harapan bisa jadi penerus Bambang Pamungkas.
“Sebenarnya saya sangat ingin satu tim dengan mas Bepe (sapaan akrab Bambang Pamungkas). Tapi karena beliau sudah pension, jadi saya berharap dapat meneruskan kiprahnya,” ucapnya dilansir dari laman resmi Liga Indonesia.
Mimpi dan target Rafli Mursalim menjadi penerus Bambang Pamungkas tentu akan menghadapi jalan terjal dan striker yang masih berusia 20 tahun itu harus mengetahuinya.
Berikut INDOSPORT akan ajak para pembaca setia untuk melihat lebih dalam apa saja yang akan jadi hadangan Rafli Mursalim agar bisa jadi penerus Bepe.
Keberadaan Marko Simic di Persija Jakarta
Hadangan pertama yang harus dihadapi oleh Rafli Mursalim dan tentunya sangat berat untuk disingkirkan adalah keberadaan Marko Simic di Persija Jakarta.
Persija mengakhiri Liga 1 2019 dengan kabar gembira yaitu perpanjangan kontrak Marko Simic selama tiga tahun ke depan. Kabar tersebut menjelaskan bahwa striker asal Kroasia itu masih akan diandalkan oleh Macan Kemayoran.
"Halo Jakmania, ini adalah berita terkini untuk kalian semua, saya dipastikan bertahan di Persija hingga 3 tahun ke depan, saya berharap ini kabar baik bagi saya, Persija, dan Jakmania," kata Simic yang bergaya seperti pembawa berita di televise.
Pada dasarnya Simic memang sangat pantas dipertahankan oleh Persija Jakarta karena peformanya telah meningkat dari musim lalu. Pada musim ini, tidak ada yang bisa memungkiri kalau Simic semakin nyetel dengan pola permainan Persija Jakarta meski terus berganti pelatih.
Masuk ke Persija Jakarta musim lalu, Simic hanya mampu membukukan 17 gol saja dari 30 pertandingannya di ajang Liga 1. Torehan itupun tidak mampu membawa Simic pada gelar top skor Liga 1 2018.
Namun cerita berbeda hadir pada musim ini di mana Simic sepertinya sudah sangat mengenal kompetisi Liga 1 dan hapal dengan pergerakan para pemain bertahan di sini. Torehan golnya di musim ini pun meroket tajam dari 17 menjadi 28 gol.
Melihat adanya peningkatan peforma dari sisi jumlah gol, tentu Simic telah menunjukan bahwa ia telah berkembang pada musim ini. Oleh karena itu rasanya ganjaran kontrak selama 3 tahun merupakan hadiah Persija kepada Simic.
Kompetisi Sesama Penyerang Muda di Persija
Selain Marko Simic yang tak tergeser sebagai striker Persija Jakarta, Rafli Mursalim juga harus bersaing dengan sesame penyerang muda yang sudah ada di skuat Macan Kemayoran sejak musim lalu.
Apalagi ada dua penyerang dengan potensi besar yang bisa jadi pesaing berat Rafli Mursalim untuk jadi pelapis Marko Simic. Sebut saja Feby Eka Putra dan Taufik Hidayat, yang secara usia masih seumuran, ketiga penyerang ini berusia 20 tahun.
Feby Eka Putra jadi pesaing berat karena sudah berada di skuat senior Persija di musim lalu dan mendapat beberapa kesempatan tampil di Liga 1. Seperti catatan dari Transfermarkt, Feby Eka tampil sebanyak 9 kali dengan mencatat satu assist.
Meski posisi aslinya sebagai penyerang kiri dan juga bisa digeser ke kanan, Feby Eka juga bisa digeser ke tengah. Jika memang nanti pelatih anyar Persija memainkan formasi dua striker, bisa jadi Feby Eka diplot sebagai kandidat terkuat duet dengan Marko Simic.
Sementara itu, Taufik Hidayat juga bisa jadi hadangan berat Rafli Mursalim melihat penampilan moncernya di Liga 1 U-20. Taufik juga menyandang status sebagai top skor Persija U-20 dengan torehan 12 gol musim lalu.
Taufik Hidayat disebut-sebut pemain muda potensial Persija setelah mendapat debut di skuat senior oleh Edson Tavares pada pertengahan Oktober lalu.
Meski Persija takluk 1-2 dari Semen Padang saat debutnya yang cuma 5 menit, Taufik mengaku cukup senang bisa diberi kesempatan tampil pertama kali sebagai pemain senior Macan Kemayoran.
“Alhamdulilah, saya sangat senang bisa merasakan debut di tim senior Persija. Semoga ke depannya saya bisa mendapat kesempatan main lagi,” ucap Taufik yang mungkin akan dijadikan pelapis Simic oleh Persija di Liga 1 2020 mendatang.
Dari keberadaan Simic yang sulit digeser sebagai striker utama, tugas Rafli Mursalim untuk jadi penerus Bambang Pamungkas makin sulit dengan adanya dua penyerang berbakat seperti Feby Eka dan Taufik Hidayat di Persija Jakarta.
Menarik untuk dinanti bagaimana karier Rafli Mursalim di Persija Jakarta khususnya di Liga 1 2020, apakah dia akan kesulitan bersaing dengan Simic, Feby Eka Putra hingga Taufik Hidayat?
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom