INDOSPORT.COM – Kemenangan Arsenal atas Manchester United dengan skor 2-0 pada laga Liga Inggris dini hari tadi tampaknya menjadi bukti Mikel Arteta bisa memunculkan kemampuan maksimal Nicolas Pepe.
Pepe yang diboyong dari Lille dengan banderol sebesar 72 juta poundsterling atau sekitar Rp1,3 triliun ini adalah pembelian termahal sepanjang sejarah Arsenal.
Akan tetapi, dengan banderol begitu mahal tersebut, harapan publik The Gunners akan penampilan impresifnya seperti yang dia tunjukkan di Lille musim sebelumnya tidak keluar sama sekali.
Setidaknya hingga dirinya dilatih oleh Arteta. Penampilannya pada laga lanjutan Liga Inggris dini hari tadi saat Arsenal menjamu Manchester United di Emirates membuat publik yakin sang pemain telah berada di tangan orang yang tepat.
-Seakan bangkit dari kubur, seorang Nicolas Pepe dengan ganas mendominasi pertandingan dengan satu gol dan satu umpan yang dia ciptakan.
Dirinya mampu tampil sebagai ancaman serius di sisi kiri pertahanan Manchester United. Berkali-kali Luke Shaw terlihat kewalahan dan tidak mampu menandingi kecepatan dan kelincahan yang ditunjukkan Pepe.
-Sebelum pertandingan dini hari tadi, Pepe adalah salah satu sumber kritik pendukung Arsenal. Ia dipandang sebagai salah satu pembelian termahal Meriam London yang gagal bersinar di Liga Inggris.
Tetapi, kedatangan Mikel Arteta menggantikan Unai Emery berhasil mengubah pandangan buruk terhadap Nicolas Pepe menjadi decak kagum.
“Saya meminta Pepe untuk tampil berbeda. Saya meminta dirinya untuk tampil lebih cepat dan lebih agresif dari biasanya,” kata Arteta dikutip dari berita Liga Inggris The Guardian.
Tampaknya instruksi sederhana dari pelatih asal Spanyol tersebut mampu membuat potensi Pepe keluar secara maksimal. Dan yang terpenting, akhirnya pendukung Arsenal bisa melihat penyerang 1 triliun mereka tampil luar biasa.
Penampilan Pepe yang seperti ini adalah yang diharapkan membantu The Gunners merangsek kembali ke papan atas klasemen Liga inggris akhir musim nanti.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom