INDOSPORT.COM - Penampilan buruk Manchester United di Liga Inggris ternyata dipengaruhi oleh David De Gea yang ternyata sudah rusak sejak Euro 2016 lalu.
Kata 'rusak' memang pantas disematkan terhadap penampilan David de Gea bersama Manchester United yang juga terseok-seok di Liga Inggris sejauh musim ini.
Bahkan kerusakan ini ternyata sudah mulai terlihat sejak David De Gea membela Timnas Spanyol di Euro 2016 saat dirinya pertama kali menjadi kiper utama menggantikan Iker Casillas.
Untuk musim ini, De Gea sendiri masih diberikan kepercayaan oleh Ole Gunnar Solskjaer sebagai kiper utama dan tampil di semua 18 matchday Liga Inggris yang sudah dimainkan Manchester United.
-Tapi nyatanya penampilan De Gea makin menurun dan dia menjadi kiper yang terkenal dengan blunder. Seperti pada laga terakhir, menghadapi Watford, dia gagal menangkap sepakan Ismaila Sarr, padahal itu adalah sepakan mudah.
Dari penelusuran Indosport, ternyata David De Gea sudah melakukan enam kali blunder bersama Manchester United sejak musim 2018-2019 hingga saat ini.
-Yang pertama adalah saat pertandingan Manchester United vs Crystal Palace di Liga Inggris 2019/20. Blunder pertama dia di musim ini terjadi saat Crystal Palace sukses cetak gol keduanya, Man United harus kalah 2-1.
Yang kedua adalah pertandingan terakhir saat Watford vs Manchester United. De Gea gagal menahan tendangan voli super lemah dari Ismaila Sarr yang membuat penampilan Manchester United makin menurun dan akhirnya kalah 2-0.
Tapi banyak yang kurang menyadari bahwa De Gea sebenarnya sudah mengalami sejenis 'kerusakan' saat dipercaya sebagai starter sejak Euro 2016 lalu bersama Timnas Spanyol senior.
De Gea Sudah Mulai Sering Blunder Sejak Euro 2016
Ya, De Gea sudah mulai sering melakukan blunder sejak dipercaya sebagai kiper pertama di Timnas Spanyol senior pada kejuaraan Euro 2016 lalu. Sayang, penampilan buruk El Matador di turnamen tersebut, ternyata salah satu faktornya adalah De Gea.
Yang paling terlihat adalah De Gea harus takluk dua kali saat Spanyol kalah 2-1 dari Kroasia yang membuat mereka harus finish di urutan kedua Grup D. Dua gol Kroasia itu berkat Nikola Kalinic menit ke-45 dan Ivan Perisic di menit ke-87.
Saat gol pertama dari Kalinic, De Gea yang sebenarnya dalam posisi siap malah melakukan gerakan antisipasi yang salah. Dia pun tak berkutik saat Kalinic menyambar umpan dari Ivan Perisic sesaat sebelum babak pertama berakhir.
Pada gol kedua Kroasia, David De Gea juga tak berkutik saat menghadapi sepakan dari samping Ivan Perisic. Dia hanya menjulurkan kakinya guna menghadang laju bola, Spanyol pun kalah 2-1 dari Kroasia.
Kekalahan dari Kroasia di laga terakhir fase grup, membuat mereka harus finish posisi kedua di Grup D. Karena hanya mampu finish di posisi kedua, mereka pun menghadapi lawan yang kuat, yakni Italia di babak 16 besar Euro 2016.
Tapi saat Spanyol vs Italia di babak 16 besar Euro 2016, meski menelan kekalahan, De Gea malah tampil impresif dengan sedikitnya 5 saves sepanjang pertandingan. Tapi Spanyol tetap harus tunduk 2-0 dari Italia dan tersingkir pulang.
Karena penampilannya di Euro 2016 itu pun, De Gea disebut tak konsisten sebagai kiper, yang punya peran penting untuk menghindarkan tim dari kekalahan. Tapi kiper yang kini berusia 29 tahun itu langsung dibela oleh sejumlah kiper legendaris Spanyol.
"Saya tidak melihat kesalahan signifikan dari David, masalahnya adalah dia kebobolan 2 gol dan kiper memang selalu begitu. Selalu tertekan tapi harus bisa bangkit, saya yakin De Gea akan mampu kembali tampil baik," ucap Jose Francisco Molino dilansir dari Marca.
Pembelaan juga datang dari kiper legendaris lainnya, Santiago Canizares yang mengatakan kesalahan yang diperbuat De Gea adalah hal normal dan sering terjadi pada kiper mana pun.
"Itu kesalahan yang normal, dia juga masih muda. Kenapa kalian selalu salahkan kiper tapi tidak dengan pemain di posisi lain? tidak semua kiper bersalah atas segala keterpurukan," tambah Canizares.
Kerusakan De Gea Terus Memburuk Bersama Manchester United
Dengan Manchester United yang kini masih terseok-seok di Liga Inggris, kerusakan De Gea pun terus memburuk. Dan hingga 18 pertandingan Liga Inggris yang sudah dimainkannya sejauh ini, dia sudah melakukan 2 blunder yang berujung gol.
Bahkan Manchester United harus tanpa clean sheets sebanyak 13 laga beruntun di Liga Inggris, tentu saja, tekanan tertuju kepada De Gea. Karena mau bagaimana lagi, dia tampil mengawal gawang Setan Merah di semua laga Liga Inggris sejauh musim ini.
Bahkan menurut premierleague.com, dari total 18 penampilannya di Liga Inggris musim ini, De Gea harus memungut bola sebanyak 22 kali dari gawangnya. Statistik ini merupakan lanjutan dari penampilan De Gea di musim 2018/2019 yang terus memburuk bersamaan dengan Manchester United.
Liga Inggris 2018/19 lalu bukan menjadi perjalanan liga yang patut dikenang oleh Manchester United. Mereka harus puas mengakhiri musim di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Inggris.
De Gea yang kembali dipercaya sepanjang musim 2018-2019, di semua 38 pertandingan Liga Inggris yang dimainkan Manchester United, juga tampil buruk. Dia hanya mencatat 7 clean sheets, yang tentu saja ini bukan catatan yang baik bagi kiper yang sempat disandingkan dengan Gianluigi Buffon.
Dari 38 kali main, De Gea kebobolan 54 kali dan blunder sebanyak 4 kali yang berujung gol. Padahal di musim 2017/18, De Gea menyabet penghargaan Golden Glove Liga Inggris dengan total 18 clean sheets, hanya kebobolan 28 gol dari 37 penampilan dan tanpa blunder sepanjang musim.
Tentu saja, penampilannya yang terus memburuk sejak musim 2018/19 dan berlanjut hingga musim ini, membuat para fans Manchester United bertanya-tanya apa yang terjadi dengan De Gea.
Yang ternyata tekanan besar menjadi penjaga gawang utama Timnas Spanyol di Euro 2016 menggantikan Iker Casillas yang juga sosok kiper legendaris bisa jadi salah satu faktor penyebab. Apalagi Spanyol merupakan juara bertahan di Euro 2012.
Dan ternyata De Gea yang mengemban tugas berat untuk menggantikan sosok penting seperti Iker Casillas tak dapat menunaikan tugasnya dengan baik di Euro 2016 lalu.
Memang dia sempat membaik di 2 musim berikutnya, tapi lagi-lagi tekanan dan harapan para fans untuk Manchester United bangkit membuat dirinya kembali mengalami kerusakan. Dan situasi De Gea terus memburuk, kasihan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom