INDOSPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, menaruh kekecewaan kepada wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara timnya melawan Madura United dalam laga pekan ke-33 kompetisi Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa (17/12/2019) kemarin.
Menurut pria yang akrab disapa Banur ini, beberapa keputusan wasit Dwi Susilo asal Jakarta yang memimpin jalannya pertandingan antara Laskar Mahesa Jenar melawan Laskar Sapeh Kerrab kurang tepat.
"Saya tidak perlu komentar tentang wasit, kalian melihat sendiri bagaimana kepemimpinan wasit, yang terakhir handsball didiemin, tetapi biarlah pengurus menilai," tutur Banur kepada awak media usai pertandingan Liga 1 2019 itu.
Banur bahkan menceritakan bahwa salah satu pemainnya berani bersumpah karena melihat tendangan Komarodin menjelang babak kedua berakhir menyentuh tangan salah satu pemain Madura United di kotak terlarang.
"Kalian (red-wartawan) mesti fair juga itu, yang soal handsball, saya panggil David karena itu di depan dia dan dia bilang kalau handsball," ungkapnya.
Sebenarnya tak hanya handsball saja yang dipermasalahkan oleh PSIS, anak asuh Banur juga sempat mempermasalahkan gol ketiga Madura United yang dicetak Beto Goncalves.
Para pemain PSIS menganggap gol tersebut berbau offside, namun setelah melihat tayangan ulang, pemain naturalisasi ini ternyata berada di posisi onside karena di belakang Beto masih ada Fredyan Wahyu Sugiantoro yang terlambat untuk naik.
Kekalahan melawan Madura United tersebut membuat PSIS Semarang berada di peringkat 11 klasemen sementara Shopee Liga 1 2019.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom