Ruud Gullit dan Luis Milla Bersaing ke Timnas Indonesia, Siapa yang Cocok?
Sama seperti Ruud Gullit, Luis Milla juga hanya mampu meraih satu trofi prestisius dalam karier kepelatihannya. Itu ia torehkan saat membantu Timnas Spanyol U-23 menjuarai Euro U-21 2011.
Sebelumnya, Luis Milla sempat gagal membantu Spanyol U-20 pada ajang Piala Dunia U-20 2009. Saat itu, Timnas Spanyol U-20 harus tersingkir di babak 16 besar usai kalah 1-3 dari Italia.
Kegagalan itu justru tak membuat Luis Milla terdepak dari kursi kepelatihan. Dirinya kembali dipercaya menukangi Spanyol di Euro U-21 2011 dan mampu mempersembahkan gelar.
Namun dirinya kembali gagal saat menemani Timnas Spanyol di ajang Olimpiade 2012 lalu. Luis Milla gagal memberikan kemenangan di fase grup usai tumbang dua kali (dari Honduras dan Jepang) serta imbang satu kali (lawan Maroko).
Setelah itu, Luis Milla bisa menambah koleksi gelarnya saat menukangi klub Uni Emirate Arab Al-Jazira. Sayangnya, ia tumbang 1-2 di partai final Piala Liga UEA 2012/13 dari Ajman.
Pada musim 2015/16, ia melatih klub kasta bawah Spanyol CD Lugo dan hanya membantu klub tersebut finis di peringkat ke-14 klasemen akhir.
Kariernya juga tidak mentereng saat menukangi Real Zaragoza. Ia hanya diberi kesempatan melatih klub selama 12 laga dengan rincian 3 kali menang, 4 imbang dan 5 kali kalah.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa Gullit dan Luis Milla sama-sama pernah Berjaya dan terpuruk bersama timnya masing-masing. Siapapun pilihan PSSI, tentunya pecinta sepak bola nasional berharap yang terbaik untuk Timnas Indonesia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom