INDOSPORT.COM - Mengenang kembali skuat terbaik , saat berhasil meraih medali emas SEA Games untuk kali terakhir edisi 1991 alias 28 tahun silam.
Timnas sepak bola Indonesia sendiri memang sudah terlalu lama puasa medali emas pada ajang SEA Games, tercatat terakhir kali lagu Indonesia Raya berkumandang di podium juara terjadi hampir tiga dekade lalu.
Saat itu, timnas Indonesia yang dilatih dan mendapat gemblengan keras pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin, sukses menjadi raja ASEAN dengan menaklukan beberapa tim kuat Asia Tenggara macam Thailand, Vietnam, hingga Singapura.
Salah satu mantan pemain yang turut merasakan manisnya medali emas sepak bola SEA Games 1991 adalah Eddy Harto, kiper yang dianggap memiliki tangan malaikat berkat penampilan gemilangnya di final.
Kepada INDOSPORT, Eddy Harto menuturkan kerasnya program latihan yang ia rasakan demi meraih medali emas tersebut. Menurutnya, Polosin mengerti betul jika kekurangan Indonesia memang dari segi fisik.
Indonesia bisa tampil kesetanan pada babak pertama dan lawan sulit membendung pergerakan penggawa Tim Garuda, tapi seketika mengendur pada babak kedua karena tak ditunjang stamina mumpuni.
Atas dasar itu, para pemain Timnas pun melakoni latihan berat ala militer mulai dari latihan di lapangan, hingga mendaki gunung yang cukup terjal bagi para pendaki.
Namun, latihan keras tersebut membuahkan hasil, Eddy Harto sendiri sukses menjelma sebagai penjaga gawang paling ditakuti. Bukan cuma dia, masih ada 17 pemain lain yang bermain sangat impresif sepanjang SEA Games 1991.
Berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas starting XI skuat timnas Indonesia peraih medali emas terakhir di ajang SEA Games
1. Kiper
Pada posisi penjaga gawang, sosok Eddy Harto memang sangat sulit tergantikan di sepanjang laga SEA Games 1991 silam.
Bahkan bisa dibilang jika Edy Harto tampil paling menonjol di ajang SEA Games, karena mampu mementahkan lima tendangan penalti lawan, masing-masing dua melawan Singapura (semifinal) plus tiga lainnya kontra Thailand (final).
Berkat penampilan impresifnya tersebut, tak berlebiha bila sang kiper disebut-sebut memiliki 'Tangan Malaikat'.
2. Pemain Belakang
Mengusung formasi tiga bek ala permainan full press and full attack, trio jantung pertahanan Timnas Indonesia akan diisi oleh Robby Darwis, Ferril Hattu, serta Toyo Haryono.
Dari ketiga bek tersebut, sosok Ferril Hattu mungkin akan menjadi sentral lantaran dirinya merupakan elemen penting di balik prestasi timnas Indonesia menjuarai SEA Games 1991.
Selain ban kapten yang ia sandang, Ferril Hattu dikenal karismatik dan tidak kenal takut ketika bermain di lapangan, bahkan dirinya bisa berimprovisasi dan terang-terangan mengabaikan strategi pelatih seperti yang terjadi di final SEA Games 1991 kontra Thailand.
"Waktu itu saya bertanya kepada rekan setim di tengah laga, kalian masih kuat atau tidak? Kalau masih kuat, tekan! Saya tak peduli walaupun pelatih Anatoli Polosin marah-marah melihat saya melenceng dari taktik dia," kata Ferril Hattu secara eksklusif kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Berkat ketegasan dan keberaniannya tersebut, Ferril pun berhasil membawa timnas Indonesia meraih medali tertinggi cabang sepak bola SEA Games 1991.
3. Gelandang
Di lini tengah, Timnas Indonesia sangat banyak dihuni oleh para gelandang pekerja keras dan kreatif namun lima pemain yang bakal mengisi skuad kali ini adalah Hanafing, Heriansyah, Yusuf Ekodono, Maman Suryaman, serta Kas Hartadi.
Dua pemain yang cukup vital di lini tengah timnas saat itu adalah Kas Hartadi dan Yusuf Ekodono. Kas Hartadi merupakan kekuatan tim Garuda dari sektor sayap.
Dia biasa bergantian antara sisi kanan dan kiri dengan Hanafing, bahkan keduanya merupakan rekan satu kamar. Sehingga kekompakan dua pemain ini jelas terbangun dari situasi di lapangan dan luar lapangan.
Sementara Yusuf Ekodono, cerita lumayan pahit sempat menimpa pemain Persebaya ini, diketahui jika posisi asli Yusuf Ekodono adalah striker, namun coach Anatoli Polosin menggeser ia ke gelandang serang dalam pola 3-5-2.
Perubahan ini sempat membuat permainan Yusuf Ekodono menurun, bahkan mengundang kritikan karena dianggap kaku dan sering kehilangan bola.
Namun, Yusuf Ekodono seolah tak peduli dengan kritikan itu. Dia seolah berbesar hati dan tetap berusaha tampil semaksimal mungkin menjalankan peran yang diminta oleh Anatoli Polosin. Pengorbanan tersebut berbuah manis dengan raihan medali emas di akhir kompetisi.
4. Depan
Dua ujung tombak yang sangat ditakuti di Asia tergabung di skuat Timnas Indonesia ajang SEA Games 1991 silam, yakni Peri Sandria dan Widodo C. Putro.
Widodo Cahyono Putro merupakan salah satu pemain yang membawa Timnas Indonesia menjadi juara di ajang SEA Games 1991 di Filipina. Pada waktu itu, ia menjadi pemain muda yang diandalkan di lini depan bersama Peri Sandria.
Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT sajikan starting XI Timnas Indonesia peraih medali SEA Games terakhir pada 1991 silam.