INDOSPORT.COM - Bentrok suporter kembali terjadi di laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia vs Timnas Indonesia. Apakah ada sanksi FIFA untuk Malaysia?
Seperti yang kita ketahui dari banyak video yang beredar di berbagai platform media sosial, bahwa laga Malaysia vs Timnas Indonesia dinodai oleh aksi pelemparan flare oleh oknum suporter tuan rumah.
Ketegangan itu terjadi di tribun Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Usut punya usut, suporter Timnas Indonesia juga dilempari smoke bomb oleh oknum fans Malaysia di tribun seberang.
Hal itu bisa dilihat dari sejumlah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan adanya pelemparan flare dari oknum suporter Malaysia.
-Pada pertengahan pertandingan kelima Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G antara Malaysia vs Timnas Indonesia, terlihat jelas ada sebuah flare yang masuk ke tribun fans Tim Garuda.
Aksi ini pun membuat suporter Timnas Indonesia tak terima dan berteriak ke arah tribun fans tim tuan rumah. Situasi ini membuat beberapa petugas keamanan meminta suporter Tim Garuda untuk tidak terpancing emosi.
-Setelah laga berakhir pun, Menpora Malaysia, Syed Saddiq yang juga hadir di tribun penonton belum menanggapi bentrokan suporter di pertandingan Malaysia vs Timnas Indonesia.
Padahal Syed Saddiq cukup keras mengecam kejadian bentrokan suporter yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pertemuan pertama Timnas Indonesia vs Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada September lalu.
Bahkan dia sempat sesumbar siap melaporkan kejadian insiden bentrokan suporter pada September lalu itu kepada FIFA, selaku induk organisasi sepak bola seluruh dunia.
"Melapor ke FIFA jadi urusan PSSI dan FAM. Saya adalah bagian dari pemerintah. Saya juga mendapat maklumat Kementrian Luar Negeri kedua negara untuk menyelesaikan insiden kemarin," ucapnya kepada awak media.
Sanksi FIFA untuk Malaysia?
Jika ulah oknum suporter Timnas Indonesia pada September lalu saja dilaporkan dan akhirnya kita mendapat sanksi FIFA, tentunya kejadian serupa di Malaysia tak bisa dibiarkan.
Lantas seperti apa pelanggaran dan juga sanksi FIFA yang bisa didapat oleh Malaysia usai oknum suporter mereka berulah di laga menghadapi Timnas Indonesia?
Mengacu dari aturan di dokumen FIFA tentang kode disiplin pasal 16 butir kedua tentang keamanan dalam suatu pertandingan, terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh oknum suporter Malaysia.
Pelanggaran tersebut terdapat pada pasal 16 butir kedua, poin C antara lain adalah penyalaan kembang api atau objek sejenis yang bersinar dan dapat mengganggu pandangan.
Benda yang dilempar oleh oknum suporter Malaysia itu jelas adalah flare dan bom asap, sama seperti yang kejadian rusuh yang terjadi di SUGBK September lalu.
Lantas apa sanksi FIFA yang dirasa pantas untuk Malaysia? Berkaca pada pengalaman saat penyelenggaraan Kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu, terdapat sanksi yang cukup beragam diberikan oleh FIFA untuk pelanggaran yang bersifat mengganggu jalannya laga.
Mulai dari hukuman berupa denda sejumlah uang yang cukup besar hingga sanksi tidak boleh melangsungkan pertandingan di stadion itu, menjadi keputusan yang sering dikelurkan oleh FIFA. Seperti yang terjadi pada laga Inggris vs Skotlandia.
Dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 itu, Inggris didenda dengan nominal yang cukup besar karena adanya gesture tak pantas yang ditunjukan oleh oknum suporter.
Sanksi denda akibat gesture tak pantas pun juga menimpa Wales dan Irlandia Utara saat itu. Rumania juga dilarang bermain di stadion negaranya sendiri usai kerusuhan yang terjadi saat menghadapi Polandia.
Nampaknya sanksi maksimal untuk insiden kerusuhan oknum suporter Timnas Malaysia itu adalah larangan bermain di negaranya sendiri untuk laga-laga kandang ke depannya di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Minimal, tentu saja denda.
Pasalnya FIFA memiliki regulasi jika pelanggaran dilakukan oleh pemain tapi karena ini pihak oknum suporter yang jadi pelaku, maka mereka biasanya hanya melakukan investigasi yang berujung denda dan larangan bermain di stadion tertentu.
Jika sanksi FIFA berupa larangan bermain di negaranya sendiri, Malaysia hanya akan mengalaminya saat melakoni laga kandang menghadapi Vietnam pada 31 Maret 2020 mendatang.
Tapi melihat sanksi FIFA untuk Timnas Indonesia usai kerusuhan suporter di SUGBK pada September lalu, Malaysia nampaknya akan mendapat hukuman serupa. Yaitu denda sejumlah uang yang tentunya tak sedikit.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom