INDOSPORT.COM - Beragam cerita mewarnai karier Darije Kalezic di Indonesia selama melatih PSM Makassar di Shopee Liga 1 2019. Cerita itu pun sangat beragam baik itu sifatnya baik dan juga buruk.
Darije datang dengan bayang-bayang nama besar Robert Alberts, pelatih PSM tiga musim sebelumnya yang tiba-tiba mundur Januari lalu. Ia pun menangani PSM mengarungi Piala AFC, Piala Indonesia, Piala Presiden, dan Liga 1.
Tujuh bulan kemudian, pria asal Bosnia Herzegovina ini mempersembahkan trofi Piala Indonesia 2018/2019. Sebuah trofi prestisius untuk menghiasi lemari juara PSM yang kosong selama 19 tahun lamanya.
Mantan pelatih Jong PSV Eindhoven ini juga membawa PSM menjadi juara grup H dan menembus semifinal zona Asia Tenggara Piala AFC. Capaian yang baik bagi klub yang 14 tahun absen di kompetisi antarklub Asia.
Lalu, dua cerita baik itu seolah tidak berarti jika melihat performa PSM yang terseok-seok di papan tengah. Bahkan Darije mencatatkan dua rekor buruk yakni kekalahan kandang terbanyak dan total kekalahan terbanyak dalam satu musim sejak Liga 1 2017. Selain itu, PSM juga belum pernah memenangkan laga tandang.
Namun, akhir-akhir ini ada satu hal yang membuat Darije sangat bersyukur dan membuatnya mendapatkan banyak pujian. Ia mampu mengorbitkan pemain muda menjadi tulang punggung PSM di musim ini.
Sebut saja Asnawi Mangkualam yang konsisten mengisi bek sayap kanan disusul kehadiran Firza Andika dan Ezra Walian. Termasuk Rizky Eka Pratama yang menjadi permata temuan Darije di Indonesia.
"Saat datang di sini (PSM) sebagai pelatih, saya ingin memenangkan trofi dan merubah visi klub. Saya juga ingin berkerja dengan pemain muda dan memberikan mereka kesempatan untuk bersinar," ungkap Darije, Kamis (24/10/19).
"Saya sangat bangga dengan capaian hingga saat ini, bukan hanya trofi yang dimenangkan setelah 19 tahun. Saya bangga karena bisa mengandalkan Asnawi dan Rizky di starting eleven, juga dengan Firza dan Ezra," jelas ia lagi.
Pelatih sepak bola 49 tahun ini juga sangat senang dengan keputusannya membiarkan Saldy hengkang ke PSIM Yogyakarta pada jendela transfer putaran kedua musim ini.
Sebab, hengkangnya Saldy membuat Rizky mendapatkan kesempatan besar untuk dimainkan. Terlebih PSM banyak kehilangan pemain di putaran kedua.
"Rizky mendapat kesempatannya di putaran kedua dan mengambilnya. Bagi saya, itu adalah umpan balik paling besar dalam hidup saya di musim ini," ujar Darije.
Rizky telah mencatatkan 11 penampilan di Liga 1 2019 dengan sumbangsih 3 asissts. Penampilannya pun terus berkembang dan perlahan menyisihkan seniornya, Zulham Zamrun.
Pemain kelahiran Bone, 24 Desember 1999, itu menjalani debutnya melawan Persib Bandung dipekan ke-15 pada 15 Agustus lalu. Rizky dimainkan sebagai pemain pengganti dimenit ke-89.
Kapten PSM U-19 musim lalu itu baru mencuri perhatian Darije melawan Persela Lamongan dipekan ke-17. Rizky yang dimainkan dimenit ke-46 berhasil mengangkat performa tim untuk membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Setelah itu, pemain bernomor punggung 24 tersebut konsisten dimainkan Darije Kalezic sejak menit awal pada tujuh laga berturut-turut.
Sebagai informasi terakhir, Rizky merupakan salah satu dari lima pemain PSM U-19 yang dipromosikan ke tim senior di musim ini. Selain Rizky, juga Reza Arya Pratama (kiper), M Takwir (gelandang), Ajie Kurniawan (penyerang sayap), dan Fajri Ardiansyah (penyerang sayap).
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom