INDOSPORT.COM - Bagi pecinta sepak bola Sumatera Utara (Sumut) khususnya PSMS Medan, mungkin nama Suharto AD sudah tidak asing lagi di telinga dan ingatan. Pasalnya, pria berusia 54 tahun ini memang lebih banyak berkarier di PSMS, baik sebagai pemain maupun pelatih tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Apa kabar dirinya?
Suharto AD mengawali karier sebagai pemain profesional bersama PSMS pada 1985 (setelah juara perserikatan) sampai 1992.
Setelah itu di tahun 1992 ia juga pernah berkarier di salah satu klub Liga Pro Malaysia bersama Rahmad Darmawan dan akhirnya kembali bergabung bersama PSMS pada 1993 dan akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain profesional pada 1995.
Prestasi terbaiknya sebagai pemain yakni mengantarkan PSMS menjadi juara kedua Perserikatan tahun 1992, setelah kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar) 2-1 di partai final.
Selain dikenal sebagai pemain PSMS, pensiunan TNI Angkatan Darat ini juga sempat memperkuat skuat tim PON Sumut pada tahun 1989 (PON XII/1989 Jakarta) dengan berhasil meraih medali emas.
"Saat itu, kami mengulang sukses senior kami seperti bang Amrustian yang mengantarkan Sumut meraih emas 1985 dan emas di 1989 menjadi emas terakhir yang pernah diraih Sumut di cabor sepak bola PON," kata Suharto AD mengawali kisahnya kepada INDOSPORT, Minggu (27/10/2019).
"Sejak 30 tahun lalu hingga saat ini belum pernah kita (Sumut) kembali meraih emas. Kalau tidak salah prestasi terbaik Sumut di PON (sepak bola) meraih perak di PON 2012 lalu," tambahnya.
Tak lama setelah gantung sepatu, Suharto AD tak jauh-jauh dari dunia si kulit bundar. Bahkan, pasca pensiun di tahun 1995, Suharto AD langsung kursus kepelatihan dari PSSI dan sekaligus menjadi pelatih PSMS dalam Piala Caltex hingga ke partai final.
Setelah itu, Suharto AD tercatat pernah beberapa kali melatih PSMS baik sebagai pelatih kepala (1996-97, 2010-2011, 2012-2013) maupun sebagai asisten pelatih (2012-2013, 2018).
Selain PSMS, ia juga pernah menjadi pelatih berbagai klub lainnya seperti PS Bank Sumut (1997-2002), PS AD Kodam I/BB (2002-2007) dan PS TNI (sekarang PS TIRA-Persikabo) pada 2016 dalam kompetisi Piala Sudirman.
Selama menjalani karier kepelatihannya, pria yang kini menjadi pelatih kepala klub Liga 3 Sumut PS Bhinneka itu, prestasi terbaiknya yakni mengantarkan PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan pada tahun 2015 lalu.
Saat menjadi juara Piala Kemerdekaan, skuat Suharto AD kala itu juga diperkuat sejumlah pemain PSMS yang masih berlaga di Liga 2 2019 ini seperti Legimin Raharjo dan Syaiful Ramadhan.
Kini, bersama klub barunya PS Bhinneka, ayah dari 6 orang anak ini ingin mendedikasikan ilmu yang telah ia dapat selama ini untuk mengantarkan klubnya tersebut meraih prestasi terbaik yang saat ini akan berlaga di babak regional Sumatera Liga 3.
"Mudah-mudahan bersama PS Bhinneka ini saya bisa memberikan yang terbaik dan meraih prestasi dengan mengantarkannya promosi ke Liga 2," tutup pelatih berlisensi A AFC itu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom