INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia U-19 pernah mendapatkan kesempatan tampil di Piala Dunia U-20 pada 1979 silam. Garuda Nusantara pun menjadi tim ASEAN pertama yang tampil di ajang tersebut.
Kesempatan itu mereka dapatkan karena alasan politis. Karena sebelumnya hanya juara dan runner-up Piala Asia Junior 1978 silam yang berhak mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-20 1979.
Akan tetapi, Irak yang menjadi runner-up Piala Asia Junior 1978 silam menolak karena sponsor utama turnamen yang merupakan produk Amerika Serikat menjadi penyebabnya.
Slot kosong itu akhirnya diberikan kepada Korea Utara yang mengisi peringkat ke-3. Akan tetapi mereka juga menolak untuk bertanding. Beberapa negara Timur Tengah di perempatfinal juga kompak melakukan aksi boikot.
Alhasil, Timnas Indonesia U-19 terpilih sebagai wakil Asia bersama Korea Selatan untuk tampil di Piala Dunia U-20 1979 silam. Sayangnya, Garuda Nusantara memiliki kenangan kelam di ajang ini.
Timnas Indonesia U-19 harus menelan tiga kekalahan beruntun di fase Grup B dari Argentina (0-5), Polandia (0-6), dan Yugoslavia (0-5).
Meski tak pernah mengantongi kemenangan dan mencetak gol, akan tetapi setidaknya ada empat bintang Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Dunia U-20 1979 silam.
Subangkit
Pemain pertama yang merupakan pilar utama Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Dunia U-20 1979 silam. Terbukti, dirinya selalu bermain penuh dalam tiga laga fase grup.
Mantan pelatih PSIS Semarang dan Sriwijaya FC tersebut merupakan pemain yang dipercaya untuk mengisi lini depan Timnas Indonesia U-19 pada ajang Piala Dunia U-20 1979 silam.
Bambang Nurdiansyah
Bambang Nurdiansyah menjadi pemain yang paling dikenal ketimbang penggawa Timnas Indonesia U-19 lain. Itu tak terlepas dari kualitasnya sebagai pemain depan produktif.
Pria yang kini menjadi pelatih PSIS Semarang itu pernah membuat lini belakang Yugoslavia kewalahan. Tercatat, ia mampu melepaskan 11 peluang. Namun usaha itu masih belum mampu membuahkan hasil.
Didik Darmadi
Mantan pemain Persija Jakarta, Didik Darmadi bisa dikatakan sebagai bek kiri terbaik yang pernah ada di Timnas Indonesia muda dan senior.
Sama seperti Bambang Nurdiansyah dan Subangkit, Didik juga selalu dijadikan starter dalam tiga laga penyisihan Grup B Piala Dunia U-20 1979 silam.
Mundari Karya
Terakhir, ada nama Mundari Karya. Bagi pecinta sepak bola nasional, nama Mundari Karya tidak akan asing di telinga mereka. Karena ia sempat menjadi pelatih di persepakbolaan Indonesia beberapa tahun lalu.
Mantan juru taktik Barito Putera tersebut merupakan pilar utama di lini serang Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Dunia U-20 1979 silam.
Sayangnya, ia tak mampu menghancurkan lini pertahanan, mengingat adanya kesenjangan level dengan para pemain lawan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom