INDOSPORT.COM - Berhasil lahirkan duet penyerang maut Lukaku-Martinez, mimpi Inter Milan untuk raih treble winner lagi di musim ini kian melambung tinggi.
Pada musim 2019/20, Inter Milan memang melakukan perubahan besar-besaran dalam jajaran skuatnya bahkan hampir 60% starting line up yang sering dipakai pelatih Antonio Conte musim ini, semuanya merupakan rekrutan anyar di awal musim.
Salah satu pemain anyar yang sukses mengembalikan taji Inter Milan musim ini adalah Romelu Lukaku, mantan pemain Manchester United tersebut menjadi mesin gol Nerazzurri dan membuat Inter kokoh di peringkat dua klasemen sementara Serie A Liga Italia 2019-2020.
Sebuah catatan yang terlalu buruk untuk klub yang kasarannya 'baru di bentuk' saat pramusim lalu, bahkan Inter Milan sempat tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan Liga Italia sebelum akhirnya kandas dari Juventus.
-Performa impresif Inter Milan juga melahirkan senjata baru di kancah sepak bola Italia, yakni terbentuknya duet lini depan mematikan antara Lukaku dan Lautaro Martinez.
Dua pemain tersebut tercatat merupakan duet mematikan ketiga yang ada di Liga Italia musim ini, total dalam delapan pertandingan kedua pemain tersebut telah mencetak 9 gol dengan rincian Lukaku 5 gol sementara Lautaro mencetak 4 gol dan memberikan 2 assists.
-Angka tersebut hanya selisih tiga gol dari duet Lazio, Ciro Immobile-Joaquin Correa yang total telah mencetak 11 gol sejauh ini dan menjadi duet tersubur di Serie A Liga Italia.
Dengan kembali melahirkan duet mematikan di lini depan, mimpi Inter Milan untuk kembali meraih treble winner musim ini pun kian bisa terwujud.
Apalagi pada musim 2009-2010 silam, atau saat Inter Milan terakhir kali meraih tiga gelar (Liga Champions, Liga Italia, Coppa Italia), La Beneamata juga memiliki duet penyerang maut bernama Milito-Eto'o.
Berkat ketajaman dua pemain tersebut, Inter Milan sukses merengkuh kejayaan di level Italia hingga ke benua Eropa. Total selama musim 2009/10, dua pemain tersebut telah mencetak 36 gol dan menjadi salah satu duet mematikan sepanjang sejarah Inter Milan.
Kehadiran duet penyerang di lini depan Inter Milan tampaknya sangat penting bagi Nerazzurri, sebab setelah kepindahan Eto'o musim 2011 silam, kekuatan Inter langsung goyah bahkan tak bisa menembus posisi tiga besar di akhir musim.
Padahal di musim sebelumnya atau saat Diego Milito dan Samuel Eto'o masih bertandem, Inter Milan bisa bersaing dan mengakhiri kompetisi dengan duduk di peringkat dua di bawah AC Milan.
Namun setelah Eto'o hengkang ke Anzhi Makhachkala, karier Inter pun redup bahkan sejak kepergian Eto'o klub yang bermarkas di San Siro ini tak pernah mengakhiri musim di peringkat tiga besar.
Untuk bisa meraih capaian tersebut, setidaknya Inter harus bisa melewati hadangan Borussia Dortmund di babak penyisihan grup Liga Champions 2019-2020 pada Rabu (24/10/19) dini hari WIB nanti, andai Inter gagal meraih kemenangan dan tak bisa lolos dari penyisihan maka mimpi treble winner pun akan pupus.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom