INDOSPORT.COM – Reputasi Erick Thohir di dunia olahraga, khususnya sepak bola, sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Bos Mahaka Group itu pernah menjadi pemilik klub tenar Serie A Italia, Inter Milan, dan saat ini merupakan salah satu owner klub divisi bawah Liga Inggris, Oxford United.

Belakangan, nama Erick Thohir kembali populer setelah dilaporkan menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri. Kabar itu dipertegas oleh pemanggilannya ke Istana Negara, Senin (21/10/19).

Terlepas dari keputusannya menerima posisi menteri di dalam kabinet Presiden Joko Widodo, Erick memang dikenal sebagai salah satu konglomerat Tanah Air. Sebagai bukti, pria kelahiran Jakarta itu diketahui memegang status sebagai pemilik klub-klub sepak bola luar negeri.

Erick Thohir pertama kali mencuri perhatian sepak bola internasional ketika ia menguasai saham mayoritas klub Major League Soccer (MLS), DC United pada tahun 2012 lalu. Saat itu, Erick menjadi salah satu pemilik klub bersama rekan bisnisnya, Jason Levien.

Pada tahun 2013, Erick semakin populer setelah ia diketahui membeli salah satu raksasa Liga Italia, Inter Milan. Bersama dua rekannya, yakni Rosani Roeslani dan Handy Soetedjo, ia menguasai saham I Nerazzurri sebesar 70 persen.

Setelah melepas jabatan sebagai Presiden Inter Milan pada tahun 2018 lalu, sepak terjang Erick Thohir di dunia sepak bola belum berakhir. Saat ini, pria yang punya peran penting di balik kesuksesan Indonesia menggelar ajang Asian Games 2018 itu diketahui merupakan salah satu pemilik klub Oxford United.

Erick menjadi pemilik klub yang berkompetisi di Divisi Championship alias kasta kedua Liga Inggris itu bersama pengusaha Indonesia lainnya, yaitu Anindya Bakrie.

Sebelum dipanggil Presiden Joko Widodo untuk mengemban tugas sebagai menteri, nama Erick Thohir tahun ini kembali mencuat setelah dirumorkan ingin membeli saham mayoritas salah satu klub Liga 2, Persis Solo.

Kabar keinginan Erick Thohir untuk memiliki Persis Solo merebak setelah ia bertemu dengan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan juga para pendiri PT Persis Solo Saestu pada September lalu. Namun hingga kini, belum ada kelanjutan dari pertemuan tersebut.