INDOSPORT. COM - AC Milan, klub Liga Italia atau Serie A ini sepertinya bukan tempat yang ramah bagi para pemain Kroasia untuk menjalani karier sepak bola.
Bukti terkini dari asumsi tadi tengah dirasakan betul oleh Ante Rebic. Sejak bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer musim panas 2019 lalu, sinar Rebic perlahan meredup.
Rebic tercatat baru tampil tiga kali dari tujuh laga yang telah dimainkan AC Milan di pentas Serie A Italia. Parahnya lagi, Rebic hanya berperan sebagai pemain pengganti pada tiga kesempatan bermainnya.
Hal ini jelas sebuah kemunduran karier bagi Rebic yang musim lalu begitu bersinar bersama klub Liga Jerman, Eintracht Frankfurt. Rebic sepanjang gelaran Liga Jerman 2018/19, mampu mendapatkan menit bermain reguler dengan catatan sembilan gol dari 28 penampilan.
-CEO Eintracht Frankfurt, Wolfgang Steubing, juga bersimpati atas nasib yang dialami Rebic. Menurut Wolfgang Steubing, Rebic harus bisa terus berjuang dan bangkit dalam menghadapi situasi sulit di AC Milan.
"Sejujurnya saya tidak tahu harus berkata apa, Rebic ingin pergi karena kalau tidak dia akan menjadi satu-satunya dari tiga striker yang bertahan di Frankfurt," ujar Steubing seperti dikutip dari portal berita olahraga, Football Italia.
-"Namun sekarang Rebic hanya menjadi cadangan di AC Milan. Dia sudah mempertaruhkan semuanya dan kini saya rasa ia telah kalah. Hal ini tidak akan mudah baginya," kata Steubing.
Sebelum Rebic, sudah ada pemain Kroasia yang lebih dulu merasakan kekejaman berkarier di AC Milan. Ivan Strinic, pemain yang terbiasa menempati posisi bek kiri ini menyerah dengan kondisi tak menentunya.
Ivan Strinic merapat ke AC Milan pada awal musim 2018/19, setelah diboyong dari sesama klub Serie A Italia, Sampdoria. Namun perlakuan AC Milan kepada Strinic justru sungguh mengenaskan.
Strinic memang sempat menderita cedera panjang di awal kedatangannya. Namun setelah sembuh, Strinic tak kunjung diberi kesempatan bermain dan hanya menjadi pemanis bangku cadangan.
Melihat kondisinya yang tak dipakai AC Milan, Strinic lantas mengambil keputusan besar. Pada bursa transfer musim panas 2019, Strinic memilih pergi dengan memutus kontraknya di AC Milan.
Segala situasi yang dialami Rebic dan Strinic, jelas begitu kontras dengan pengalaman pemain Kroasia dahulu. Pada periode 1991 hingga 2001, AC Milan punya bintang hebat asal Kroasia bernama Zvonimir Boban.
Saking hebatnya jasa Boban, AC Milan kini mempercayakan jabatan Direktur tim kepadanya. Kehadiran kenangan manis Boban di masa lampau pun ternyata masih tak cukup ampuh menyelamatkan nasib pemain Kroasia seperti Rebic dan Strinic.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom