INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia kembali meraih hasil buruk di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia usai dikalahkan Vietnam 1-3 pada pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (15/10/19) lalu.
Tak ayal, kekalahan keempat yang diderita Timnas Indonesia itu membuat posisi Simon McMenemy kian terpojok. Juru taktik berkebangsaan Skotlandia itu pun dituntut menanggalkan jabatan sebagai pelatih Tim Garuda.
Seiring dengan keinginan pendukung Timnas Indonesia agar Simon McMenemy dilengserkan, nama Luis Milla pun kembali didengungkan. Tak sedikit yang meminta pelatih asal Spanyol itu kembali menukangi skuat Garuda.
Pertanyaan besar pun kini kembali muncul. Benarkah prestasi Timnas Indonesia lebih baik ketika dilatih Luis Milla daripada Simon McMenemy?
Simon McMenemy resmi ditunjuk sebagai nakhoda baru Timnas Indonesia pada pertengahan Maret lalu. Prestasi gemilang McMenemy bersama Bhayangkara FC dengan menjuarai Liga 1 2017 membuat PSSI kepincut pada pelatih 41 tahun tersebut.
Laga debut McMenemy bersama Timnas Indonesia di pertandingan resmi adalah uji coba menghadapi Myanmar di Yangon pada 25 Maret 2019, dengan hasil kemenangan 0-2 untuk Pasukan Garuda.
Hingga pertandingan terakhir kontra Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, total McMenemy telah memimpin Timnas Indonesia dalam tujuh pertandingan resmi. Dari tujuh laga tersebut, Tim Garuda mampu meraih dua kemenangan dan menelan lima kekalahan.
Mundur ke belakang, Luis Milla menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia selama lebih dari satu setengah tahun, tepatnya dari Januari 2017 hingga Agustus 2018. Eks pembesut Real Zaragoza itu dipercaya menukangi timnas U-23 dan tim senior.
Bersama Timnas Indonesia U-23, Luis Milla memainkan total 16 pertandingan resmi, termasuk ajang SEA Games 2017, Kualifikasi Piala Asia U-23 2018, dan Asian Games 2018.
Dari 16 pertandingan tersebut, Garuda Muda berhasil meraih delapan kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kali kalah. Dengan catatan, kekalahan dari Uni Emirat Arab di babak 8 besar Asia Games 2018 via adu penalti dihitung sebagai hasil imbang.
Rekor Milla bersama Timnas Indonesia senior tak jauh berbeda dengan hasil yang ia raih bersama timnas U-23. Memainkan total 11 pertandingan, Tim Merah Putih di bawah komando Luis Milla berhasil mencatatkan lima kemenangan, dua hasil imbang, dan empat kali menelan kekalahan.
Jika hasil Timnas Indonesia senior dan timnas U-23 digabungkan, maka Luis Milla mencatatkan total 27 pertandingan dengan hasil 13 kemenangan, enam kali imbang, dan delapan kekalahan.
Dari data di atas tadi, Luis Milla memang memiliki presentase kemenangan lebih baik dari Simon McMenemy ketika sama-sama melatih Timnas Indonesia.
Milla memiliki presentase kemenanagan mencapai 48 persen, baik bersama timnas senior maupun timnas U-23, sementara McMenemy dengan hanya 28 persen kemenangan bersama Timnas Indonesia.
Apabila presentase kemenangan menjadi tolak ukur prestasi Luis Milla dan Simon McMenemy, maka pelatih asal Spanyol itu punya catatan prestasi lebih baik ketimbang juru taktik berkebangsaan Skotlandia tersebut.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom