INDOSPORT.COM – Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro digadang-gadang menjadi pilihan yang tepat untuk menukangi Timnas Indonesia, baik setelah atau sesudah ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pandangan itu muncul melalui mulut pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana saa berdiskusi bersama Binder Singh di channel Youtube @jebreeetmedia TV.
Justin menilai bahwa Seto merupakan pilihan yang paling tepat untuk menggantikan Simon McMenemy. Kemampuan meracik timnya disebut sesuai dengan kondisi pemain Indonesia.
"Seto itu saya baru lihat pelatih yang bermain sesuai dengan kapasitas pemain kita. Sepanjang saya nonton Liga 1, Seto itu paling cocok untuk melatih timnas dan saya berharap dia diberi kesempatan," ujarnya.
Jika melihat kapasitasnya sebagai pelatih, Seto memang masuk dalam daftar pelatih lokal yang cukup menakutkan. Hal itu ia buktikan saat membawa PSS promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Setelah diresmikan menjadi pelatih kepala di pertengahan Liga 2 2018, Seto pun berhasil menjawab ekspektasi manajemen klub. Seto mampu mengalahkan Semen Padang 2-0 di partai final Liga 2 2018.
Ketika tampil di Liga 1 2019, Super Elang Jawa yang berjuang dengan skuat seadanya justru menjadi tim kuda hitam. Itu terjadi ketika PSS masih bertengger di peringkat ke-7 Liga 1 2019.
Super Elang Jawa menjadi tim promosi yang paling mentereng pada musim ini. Mereka sukses mengumpulkan 8 kemenangan, 8 hasil imbang, dan hanya menelan kekalahan 6 kali.
Melihat catatan tersebut, Seto memang bisa cocok untuk kapasitas pemain lokal. Itu selaras dengan apa yang diungkapkan Justin dalam diskusinya beberapa waktu lalu.
Bisa Tiru Kesuksesan Spanyol dan Prancis
PSSI sejauh ini memang lebih sering mempercayakan kursi kepelatihan Timnas Indonesia kepada juru taktik asing. Meski PSSI pernah kecewa setelah memperkerjakan pelatih lokal, akan tetapi trauma itu sebaiknya segera dibuang.
Karena di era sepak bola modern saat ini, beberapa klub atau tim nasional ternama di dunia mulai mempercayakan sosok pemain legenda untuk menjadi seorang pelatih. Tak jarang, mempekerjakan legenda justru mendongkrak performa tim.
Itu terlihat jelas ketika Barcelona (Pep Guardiola) dan Real Madrid (Zinedine Zidane) justru menjadi klub yang menakutkan di Spanyol, bahkan dunia sekalipun.
Beralih ke tim nasional, beberapa negara maju mulai berani mempercayakan beberapa mantan pemainnya untuk menukangi tim di ajang sekelas Piala Dunia. Sebut saja Spanyol (2010) dan Prancis (2018).
Seperti yang diketahui, Tim Matador menunjuk mantan pemain Timnas Spanyol (1975-1980), yakni Vicente del Bosque pada Piala Dunia 2010. Ia berhasil membawa Spanyol juara dunia pada tahun tersebut.
Pada edisi Piala Dunia 2018 kemarin, Prancis juga berhasil menjadi juara bersama legendanya, yakni Didier Deschamps. Prancis sukses mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di partai final.
Apabila Seto benar-benar akan melatih Timnas Indonesia di masa mendatang, bukan tidak mungkin jika Tim Garuda juga bisa tiru kesuksesan Prancis dan Spanyol.
Meski sedikit sulit menjuarai Piala Dunia, setidaknya Seto bisa saja membawa pulang trofi Piala AFF atau trofi prestisius lainnya.
Seperti yang diketahui, Seto merupakan Timnas Indonesia pada era 1991-2001 silam. Prestasi fantastisnya saat membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2000.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom