INDOSPORT.COM - Persebaya Surabaya U-20, menunjukkan permainan terbaiknya di laga final Elite Pro Academy (EPA) 2019. Mereka berhasil menjadi juara melawan Barito Putera melalui drama adu penalti.
Permainan terbaik Bajul Ijo cilik, benar-benar teruji dengan baik pada pertandingan tersebut. Lihat saja, meskipun dengan 10 pemain setelah kapten mereka Rifky Afrian Hartono diganjar kartu merah di menit ke-44, nyali serta semangat mereka tidak ciut.
Mereka masih mampu bertahan melawan Barito Putera yang secara jumlah pemain lebih banyak. Permainan khas mereka ngeyel, wani, dan ngosek tampaknya benar-benar diaplikasikan dengan baik.
Selain itu gelar juara EPA 2019 sekaligus menegaskan pernyataan Uston Nawawi, pelatih Bajul Ijo cilik, jika gelar juara itu harus diperjuangkan.
"Saya selalu sampaikan kepada pemain kalau juara itu tidak diberikan dengan cuma-cuma tapi harus diperjuangkan," tegas Uston Nawawi pada Sabtu (12/10/19).
Selain itu tetap menurut Uston ada dua hal yang tak kalah pentingnya hingga Persebaya U-20 berhasil menjadi juara.
"Ada dua kuncinya. Pertama, faktor keberuntungan dan yang kedua campur tangan Tuhan," imbuhnya.
Uston yakin tanpa dua hal itu timnya beserta anak didiknya tidak mampu menjadi juara EPA 2019 kali ini. Sementara itu dari ingar-bingar juara Persebaya U-20, ada kabar duka yang diterima Brylian Aldama.
Sebelum dirinya bertanding di partai puncak pada Sabtu (12/10/19) neneknya meninggal dunia. "Akhirnya orang tua saya yang rencananya mau datang ke sini (Bali), batal. Tidak apa-apa kemenangan ini saya persembahkan juga untuk beliau," tutup Brylian.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom