INDOSPORT.COM - Setidaknya ada deretan klub luar negeri yang dirumorkan bermain di Liga Indonesia. Apa yang membuat mereka ingin tampil di Tanah Air?
Kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi klub-klub luar negeri. Mereka sempat mewacanakan ingin gabung.
Padahal kompetisi Liga 1 sendiri memiliki segudang masalah yang tiap tahun menghampiri. Mulai dari jadwal yang molor hingga lain-lainnya.
Bahkan beberapa kali terjadi kericuhan antarsuporter ketika sebuah pertandingan berlangsung. Terkadang wasit dianggap tidak tegas ketika mengambil keputusan.
-Akan tetapi kompetisi tetap bisa bergulir sebagaimana mestinya. Namun untuk saat ini Liga 1 menjadi salah satu kompetisi yang molor akan jadwal.
Bagaimana tidak, sebagian kompetisi Liga Asia Tenggara (ASEAN) sudah mendapatkan pemenang alias juara pada pertengahan Oktober 2019.
Sebagai contoh, ialah Ceres Negros resmi menjadi kampiun di Liga 1 Filipina. Lalu Shan United rebut trofi juara Liga 1 Myanmar. Ada Hanoi FC juara Liga 1 Vietnam.
Kemudian Laos juga telah mendapatkan juaranya, yakni Lao Toyota FC. Sementara itu ada Johor Darul Ta'zim yang merengkuh juara di Liga Super Malaysia.
Terakhir ada Liga 1 Singapura yang telah resmi mendapatkan juaranya, yakni Duli Pengiran Muda Mahkota (DPMM). Klub tersebut sebenarnya berasal dari Brunei Darussalam.
Tinggal tiga kompetisi lagi yang belum mendapatkan pemenang, yakni Liga Primer Thailand, Liga 1 Indonesia, dan Liga 1 Kamboja.
Kendati demikian ternyata ada saja kontestan dari negara lain yang ingin merasakan ketatnya kompetisi Liga Indonesia. Siapa saja mereka?
1. DPMM (Brunei Darussalam)
Klub asal Brunei Darussalam, yakni DPMM sempat mengutarakan keinginan untuk bermain di Liga 1. Hal itu terjadi pada akhir musim 2017.
DPMM FC sendiri pernah bermain di Liga Super Malaysia untuk musim 2005-2006. Lantaran tak ada kompetisi dalam negeri yang bisa dijalankan. Maka DPMM FC pindah.
Lalu pada 2009, DPMM FC kembali pindah ke Liga 1 Singapura. Bahkan debut perdana sukses membuat DPMM FC merengkuh trofi Piala Liga Singapura.
Enam tahun berselang, DPMM FC sukses memenangi S-League. Lalu tiba-tiba saja muncul wacana dimana DPMM FC ingin pindah ke Liga 1 Indonesia.
Hal itu terjadi kala Induk Organisasi Sepak Bola Singapura (FAS) berencana membuat aturan baru terkait pemain U-21 dan U-23 yang mesti dimiliki tiap klub.
Akan tetapi rencana tersebut gagal. Lantaran manajemen DPMM FC ingin tetap bertahan di S-League. Hal tersebut disambut baik oleh operator kompetisi Singapura.
Kabar terbaru, pada Oktober 2018, DPMM FC ingin hengkang ke Liga Thailand. Namun hal tersebut urung terjadi karena pihak Thailand harus berkonsultasi dulu kepada pihak-pihak terkait.
2. Assalam FC (Timor Leste)
Sementara itu perwakilan Liga Timor Leste Assalam FC juga sempat ingin bermain di Liga 1 pada musim 2019 ini. Tak hanya itu, manajemen Assalam FC ingin membeli klub Indonesia.
Assalam FC, jawara Segunda Divisao atau kasta kedua Liga Timor Leste musim lalu ini, memang cukup akrab dengan Indonesia termasuk pemain-pemain lokal Tanah Air.
Merekrut pemain Indonesia ternyata memang telah menjadi budaya bagi Assalam FC. Lantaran sebelumnya sempat membeli pemain-pemain dari Persela U-20.
Menurut perwakilan Assalam FC Sultan Rarana, keinginan gabung ke Liga 1 tak lepas dari faktor agama. Mengingat penduduk Indonesia mayoritas beragama muslim.
"Tetapi jika kami tidak bisa (gabung Liga 1), tidak mustahil jika presiden kami membeli klub sepak bola di Indonesia. Jika hal ini terjadi mungkin kita memiliki Assalam Indonesia di masa depan," kara Sultan kepada INDOSPORT.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom