INDOSPORT.COM - Berikut profil salah satu bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, Fary Djemy Francis, yang ternyata sosok yang aktif di olahraga perbatasan.
Fary Djemy Francis menjadi sorotan usai dirinya memperkenalkan program-program unggulan yang bakal dilakukannya jika terpilih nanti, Sabtu (05/10/19) kemarin.
Dua dari program Fary yang cukup menyita perhatian adalah membangun rumah (kantor) tetap untuk PSSI dan mendatangkan mantan pelatih Timnas Inggris, Sven Goran Eriksson untuk menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Untuk program ini, Fary berkaca dari Filipina yang bisa berkembang pesat sejak kedatangan Eriksson pada Oktober 2018-Januari 2019.
"Jika saya dipercaya, maka saya akan hadirkan Sven Goran Erikssen. Dia punya sejarah dengan kita, dia bantu produk primavera kita, beliau juga bisa angkat timnas Filipina dalam satu tahun lewatin ranking kita. Kami punya jaringan dan kekuatan buat datangkan dia," katanya.
"Lalu program fenomenal, PSSI harus punya kantor (PSSI house) karena selama ini nomaden pindah dari satu ke lainnya," imbuh Fary.
Sesumbar mengaku punya jaringan dan kekuatan untuk datangkan pelatih sekelas Sven Goran Eriksson yang pernah membawa beberapa tim nasional ke Piala Dunia, tentu semua pecinta sepak bola Indonesia penasaran siapa dia.
INDOSPORT pun telah merangkum dari beberapa sumber, sosok Fary Djemy Francis yang ternyata merupakan tokoh aktif dalam perkembangan olahraga di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Fary Djemy Francis, Anggota PSSI Periode 2016-2020
Kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan segera menyelenggarakan Kongres Luar Biasa untuk menentukan anggota baru sekaligus juga Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
Fary Djemy Francis yang disebut-sebut akan maju dalam pencalonan sebagai Ketum PSSI periode 2019-2023, ternyata merupakan anggota aktif dalam kepengurusan PSSI periode 2016-2020.
Bisa dilihat dalam rilis usai pelantikan Kepengurusan PSSI yang dilakukan oleh Ketua Umum KONI Tono Suratman pada Januari 2017 lalu.
Dalam kepengurusan PSSI tersebut, terdapat nama Fary Djemy Francis dilantik sebagai Ketua Departemen Sport Intelligent. Menurutnya, tugasnya di jabatan itu adalah mengamati dan mengkaji baik secara formal dan informal penampilan tim-tim juara di dalam dan luar negeri.
"Saya juga berperan mengamati bakat-bakat pemain baik itu nasional atau asing yang bisa direkomendasikan kepada PSSI. Kepengurusan PSSI kali ini, departemen yang saya tangani merupakan sesuatu yang baru tapi sangat strategis," ucapnya kepada awak wartawan (27/01/17).
Lahir di Wilayah Indonesia Timur (WIT), tepatnya di kota Watampone, Sulawesi Selatan, Fary Djemy Francis sadar betul bahwa di sana sangat banyak bertaburan bakat-bakat sepak bola yang kurang diperhatikan.
Fary Djemy Francis Aktif di Olahraga Perbatasan
Ya, Fary Djemy Francis lahir pada tanggal 07 Februari 1968 di kota Bone Beradat, Watampone, Sulawesi Selatan. Kota kecil yang hanya punya tiga kecamatan dengan luas sebesar 138,87 km persegi.
Lahir di Sulawesi Selatan, Fary kini berdomisili di Kupang, Nusa Tenggara Barat dan menjadi wakil Dapil Nusa Tenggara Timur II untuk Partai Gerindra.
Fary yang menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR-RI periode 2014-2019 itu ternyata sangat aktif untuk memajukan olahraga di perbatasan negeri.
Pria berusia 51 tahun itu juga telah menunjukkan kepeduliannya terhadap sepak bola di perbatasan dengan mendirikan Sekolah Sepak Bola Bintang Timur Atambua yang sangat aktif mengikut kompetisi junior di kancah nasional.
Menurut RRI, Sekolah Sepak Bola Bintang Timur Atambua tercatat sudah mengikuti sejumlah turnamen nasional seperti Piala Menpora U-14, Piala Menpora U-16, Bali United Kristal Pos Kupang Cup 2016 dan bahkan menjadi juara di Aqua Danone Cup 2018 di Kupang.
Tidak hanya memajukan Sekolah Sepak Bola yang dimilikinya, Fary Djemy Francis juga memperhatikan yang lain. Dirinya pernah meminta kepada Danone, perusahaan yang rutin menyelenggarakan kompetisi sepak bola usia dini, untuk mensponsori sejumlah sepak bola di NTT.
"Saya juga minta Danone untuk bisa jadi sponsor sekolah-sekolah sepak bola usia dini di NTT," ucap Fary saat memberi sambutan dalam kompetisi Aqua Danone Nation Cup Regional NTT 2019, April 2019.
Menurut unggahan video di halaman resmi Facebook milik partai yang mengusungnya hingga kini, Fary Djemy memang bertekad untuk mengelola perbatasan negara dan mempererat keharmonisan dengan negara tetangga lewat kompetisi sepak bola usia muda di perbatasan.
Pada tanggal 9 Februari 2019 lalu, karena kiprahnya di sepak bola tapal batas, Fary Djemy Francis mendapat penghargaan Golden Award untuk Tokoh Penggerak Olahraga khusus di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Jika benar terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2019-2023, Fary Djemy Francis mungkin bisa menjadi jawaban untuk kemunculan makin banyaknya bakat-bakat sepak bola dari Indonesia Timur yang kini memang kurang diperhatikan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom