In-depth

Ketika Aaron Ramsey Melunakkan Hati Maurizio Sarri

Sabtu, 5 Oktober 2019 06:08 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Perlahan tapi pasti, Maurizio Sarri mulai menemukan bentuk permainannya di Juventus. Setelah setia pada formasi 4-3-3 saat menukangi Napoli dan Chelsea, Maurizio Sarri mulai mencoba hal yang tak biasa. 

Juventus mengawali musim 2019-2020 dengan cukup baik. I Bianconeri berada di peringkat dua klasemen Serie A dengan koleksi  16 poin tanpa menderita kekalahan. 

Di Liga Champions, Juventus juga belum terkalahkan. Teranyar, Si Nyonya Tua mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0. 

Maurizio Sarri pun menjadi sorotan dalam raihan ini. Sarri selama ini memang dikenal sebagai pelatih papan atas.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Namun, bukan soal reputasinya yang jadi sorotan utama. Ada hal tak biasa dalam jalan kesuksesan Sarri di Juve sejauh ini.

Sarri yuang selama ini saklek menggunakan formasi 4-3-3 justru kedapatan lebih sering memakai formasi 4-3-1-2 atau 4-1-2-1-2. Adalah sosok Aaaron Ramsey yang membuat hati Sarri 'luluh' untuk menerjang prinsipnya tersebut. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Midfielder Baru Juventus

Aaron Ramsey pindah ke Juventus musim panas ini dari raksasa Inggris, Arsenal. Dalam sejarah Juve, hanya ada dua pemain asal Wales yang mengenakan seragam hitam-putih, yakni John Charles dan Ian Rush. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sejauh ini Ramsey menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk bisa meneruskan jejak dua pendahulunya itu. 

Datang dengan status free transfer, Ramsey baru bermain dalam empat pertandingan resmi karena cedera yang ia dapatkan musim lalu. 

Namun, dari empat laga itu ia sudah menunjukkan kepada fans bahwa dirinya mampu mengenakan seragam Juve. 

Sarri sendiri belum memainkan Ramsey selama 90 menit full karena kondisi fisiknya yang belum prima. Namun, dari kesempatan itu, Ramsey sanggup menunjukkan perannya. 

Main di belakang striker, ia sudah mencetak gol di laga perdananya. Sarri pun seperti penasaran dan terus memainkannya selagi bisa. 

Dalam beberapa laga terakhir, Sarri memasang Ramsey sebagai gelandang serang dan sepertinya posisi inilah yang cocok untuknya di Juve. 

Maurizio Sarri yang terkenal saklek dalam memakai formasi menyerang 4-3-3, seperti luluh dengan datangnya Ramsey. 

Ramsey memiliki kreativitas tinggi dan mampu menghubungkan bola ke dua striker di depan, entah itu Paulo Dybala, Ronaldo, atau Higuain. 

Bukan maksud untuk mengesampingkan peran Sami Khedira, Blaise Matuidi, atau Emre Can, namun kreativitas Ramsey di lapangan tengah melebihi mereka semua. 

Ramsey mampu membawa sesuatu yang berbeda yang selama ini hilang di lini tengah Juventus. 

Kepingan yang Hilang?

Semenjak Paul Pogba, Arturo Vidal, dan Andrea Pirlo meninggalkan Juventus beberapa musim silam, terlihat kurangnya kreativitas di lini tengah Si Nyonya Tua. 

Jika saja Ramsey dapat terus fit dan terus dipercaya Sarri, eks pemain Arsenal itu bisa menjadi kepingan yang hilang di lini tengah Juventus dalam beberapa tahun terakhir. 

Ramsey terlihat mampu melihat celah di lapangan dan mengirimkan umpan yang matang. Saat main di Arsenal, ia memang pemain bagus. 

Namun, ketika dimainkan Sarri sebagai trequartista, ia terlihat lebih memiliki dampak dalam pertandingan. Sayangnya, cedera yang sering menimpanya bisa menjadi batu sandungan serius. 

Betapa untungnya Juventus bisa mendapatkan Ramsey secara gratis musim ini bersama juga dengan Adrien Rabiot. Keduanya jelas bisa membantu lini tengah Juventus. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom