INDOSPORT.COM – Mesin gol Yokohama FC, Ibba Laajab, secara terang-terangan bersedia untuk menjalin kerja sama dengan klub ternama Liga 1 2019, Persija Jakarta.
Ungkapan itu langsung terucap dari mulut sang pemain yang saat ini telah berusia 34 tahun tersebut saat dihubungi oleh redaksi INDOSPORT.COM.
Penyerang berkebangsaan Norwegia dan Maroko tersebut memang akan mengakhiri kontraknya bersama Yokohama pada akhir Januari 2020 mendatang.
"Saya bebas transfer setelah musim ini, jika semuanya berjalan baik mungkin itu akan terjadi (gabung Persija). Insya Allah," ujar Ibba Laajab kepada redaksi INDOSPORT.COM.
Rumor kepindahan Ibba Laajab ke Persija sendiri semakin mungkin terjadi setelah mantan pelatih Yokohama, Edson Tavares resmi menjadi pengganti Julio Banuelos.
Sebelum dirinya benar-benar akan memperkuat Persija, INDOSPORT mencoba untuk membandingkan statistik Ibba Laajab dengan top skor Liga 1.
Secara statistik, Ibba Laajab sangat unggul dibandingkan dengan pencetak gol terbanyak era Liga 1, yakni Sylvano Comvalius, Aleksandar Rakic dan Alex Goncalves (top skor sementara).
Keunggulan itu terlihat jelas dari torehan gol yang diraih sang striker saat belum berkarier di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Ibba Laajab sendiri berhasil mencetak 16 gol dari 30 laga (masih bisa bertambah) pada musim 2019 ini. Ia memang selalu mencetak lebih dari 15 gol selama empat musim ke belakang.
Sebelumnya, Ibba Laajab sukses mencetak 17 gol dari 39 laga pada musim 2018. Sedangkan pada musim 2017 lalu, ia mampu mengumpulkan 25 gol dari 41 laga di J2 League.
Sedangkan top skor Liga 1 2017, Comvalius bahkan tidak memiliki statistik mentereng sebelum bergabung dengan Bali United beberapa musim lalu.
Penyerang berkebangsaan Belanda tersebut bahkan tak mampu mencetak 10 gol dalam satu musim saat masih berseragam klub kasta bawah Jerman, KSV Hessen Kassel.
Menurut laporan situs Transfermarkt, Comvalius hanya mampu mengoleksi delapan gol dari 28 pertandingan yang ia mainkan bersama KSV Hessen Kassel pada musim 2015/16.
Sedangkan pada musim sebelumnya, Comvalius juga hanya mampu meraih 6 gol dan 3 assists dari 31 laga. Itu ia torehkan bersama klub kasta bawah Jerman lainnya, yakni Dynamo Dresden.
Situasi ini juga terjadi pada top skor Liga 1 2018, Rakic sebelum bergabung ke Tira Persikabo. Dalam tiga musim sebelumnya, ia bahkan tak mampu mencetak 5 gol selama semusim.
Pasalnya, Rakic juga hanya mendapatkan kesempatan bermain yang lebih sedikit bersama klub lamanya, yakni Chennai City FC (India), Hapoel Marmorek (Israel), dan FK Indjija (Serbia).
Saat berseragam Chennai City pada musim 2017/18, Rakic hanya mampu mengoleksi 2 gol dari 5 laga. Musim sebelumnya, ia bahkan hanya mencetak 1 gol dari 5 laga bersama Hapoel.
Saat masih berkarier di negaranya, yakni Serbia, Rakic mampu mengumpulkan 4 gol dan 1 assist dari 10 pertandingan pada musim 2016/17.
Sementara itu, top skor sementara Liga 1 2019, Alex Goncalves, juga menampilkan hal yang sama seperti Rakic dan Comvalius. Ia juga tak tampil gemilang bersama klub-klub lamanya.
Sebelum bergabung ke Persela, Alex hanya mampu mencetak 1 gol dan 1 assist dari 16 pertandingan bersama Yeni Malatyaspor di Liga Turki 2015/16.
Pada musim 2014/15, Alex juga hanya mampu mengumpulkan 1 gol dan 3 assists dari 26 laga yang ia mainkan bersama klub kasta teratas Liga Portugal, Moreirense FC.
Akan tetapi, catatan buruk itu sama sekali tak menghalangi tiga striker tersebut untuk memuncaki daftar top skor di Liga 1.
Apabila pemain yang tak mampu bersinar di klub lamanya saja bisa menjadi top skor, maka bayangkan bagaimana jika striker yang punya catatan fantastis bergabung ke klub Liga 1?
Tentunya, pemain tersebut akan diprediksi untuk menjadi kandidat terkuat di kompetisi Liga 1. Maka dari itu, Ibba Laajab pun digadang-gadang layak gabung ke Persija.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom