INDOSPORT.COM – Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, terpilih sebagai Pelatih Terbaik FIFA 2019 berkat prestasinya mengantar The Reds menjuarai Liga Champions musim lalu. Namun, Klopp justru merasa tidak nyaman setelah diangugerahi gelar prestisius tersebut.
Klopp menorehkan prestasi gemilang sepanjang tahun 2019. Usai mengantarkan The Reds meraih trofi Si Kuping Besar, juru taktik asal Jerman itu kemudian melengkapinya dengan gelar juara Piala Super Eropa usai mengandaskan Chelsea.
Kesuksesan Klopp membawa Liverpool berjaya di Eropa membuatnya dianugerahi Pelatih Terbaik FIFA 2019. Akan tetapi, Klopp merasa tidak pantas menerima gelar itu seorang diri.
Menurutnya, semua kesuksesan yang ia raih bersama Liverpool juga lahir berkat dukungan dari orang-orang terdekatnya.
-“Saya merasa bangga bisa memenangi gelar Pelatih Terbaik FIFA. Namun saya tidak suka berdiri di panggung sendirian dengan trofi tersebut karena semua yang telah saya raih berkat dukungan orang-orang di sekitar saya,” tutur Klopp, dikutip dari laman sepak bola internasional Express.
Klopp menambahkan, keluarga dan semua orang yang telah mendukungnya punya peran besar dalam setiap kesuksesan yang ia raih.
-“Bukan hanya para pemain, tapi juga keluarga, anak-anak saya dan semua orang yang telah bersama saya sejak awal,” imbuh pria berusia 52 tahun tersebut.
Anugerah Pelatih Terbaik FIFA 2019 semakin melengkapi capaian Jurgen Klopp di level individu. Sebelumnya, Klopp menyabet gelar Onze d’Or Coach of The Year yang diberikan oleh majalah sepak bola asal Prancis, France Football.
Selain dua gelar prestisius tersebut, Jurgen Klopp juga pernah tiga kali dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Jerman pada tahun 2011, 2012, dan 2019 lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom