INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Persija Jakarta akhirnya resmi melepas pelatih asing Julio Banuelos Saez dan asistennya, Eduardo Perez paska menuai kekalahan dari Bali United di kompetisi Shopee Liga 1 2019, Kamis (19/09/19).
Ini merupakan kali kedua Persija Jakarta memecat pelatih asing musim ini. Sebelumnya, Ivan Kolev sudah menjadi korban keganasan Liga 1 2019, dan masuk dalam 13 pelatih Liga 1 yang telah dilepas oleh klub sampai saat ini.
Kedua pelatih asing tersebut gagal memenuhi ekspektasi manajemen dan suporter untuk dapat mempertahankan prestasi Macan Kemayoran, yang sebelumnya menjadi juara Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.
Era kepelatihan Stefano ‘Teco’ Cugurra boleh dikatakan sebagai era terbaik Persija Jakarta, di mana tak hanya meraih trofi Piala Presiden dan Liga 1, namun juga titel juara dari turnamen Boost Super Fix 2018 di Malaysia.
Sebagai pelatih asing, Teco paham betul bagaimana memanfaatkan potensi pemain Persija musim lalu, baik pemain asing maupun pemain lokal, baik pemain senior ataupun pemain muda.
Kemenangan Persija di Liga 1 2018 adalah sebuah penantian panjang setelah terakhir kali tim Ibukota itu menjuarai turnamen kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Sebelumnya, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan menjuarai ajang Liga Indonesia 2001.
Pada era tersebut, Persija diarsiteki oleh seorang pelatih berkebangsaan Indonesia, Sofyan Hadi, meski secara garis besar skuat Persija sudah dibentuk di era kepelatihan Ivan Kolev sejak tahun 1999 hingga 2000.
Lantas, jika menilik prestasi Persija Jakarta sejak tahun 2000-an hingga kini, apakah Macan Kemayoran lebih baik saat dipimpin oleh pelatih asing, atau justru oleh pelatih lokal?
Sederet nama pelatih asing sempat datang dan pergi di perjalanan Persija Jakarta mengarungi kompetisi sepak bola Indonesia. Selain Ivan Kolev, masih ada nama pelatih asal Bulgaria lainnya yang sempat membesut Persija, yakni Atanas Georgiev di tahun 2003.
Kemudian, dua nama asal Moldova, Arcan Iurie dan Sergei Dubrovin secara bergantian datang ke Persija di tahun 2005-2006 dan 2008. Tim Ibukota kembali menggunakan jasa pelatih asing pada tahun 2016, Paulo Camargo. Kiprahnya dilanjutkan oleh Stefano Cugurra (Teco) di Liga 1 2017 dan 2018.
Pelatih Arcan Iurie pernah membawa Persija ke final Liga Indonesia 2005, meski harus kalah dari Persipura Jayapura di partai final. Selanjutnya, hanya Teco yang bisa mempersembahkan trofi untuk Macan Kemayoran.
Lantas, jika menilik prestasi juru taktik lokal yang pernah membesut Persija, ada nama Danurwindo, Benny Dollo, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Bambang Nurdiansyah, serta Zein Al Hadad.
Namun dari seluruh nama mentereng tersebut, tak ada yang mampu menyamai prestasi Sofyan Hadi di tahun 2001. Rahmad Darmawan yang datang di tahun 2006 hanya mampu membawa Persija ke babak delapan besar, dan peringkat ketiga Liga Indonesia 2010-2011.
Sisanya, para pelatih lokal hanya mampu meraih peringkat kelima sebagai peringkat tertinggi untuk Persija. Maka, berdasarkan analisis tersebut, Persija Jakarta sebaiknya kembali melirik jasa pemain asing untuk menggantikan posisi Julio Banuelos yang kini resmi dilepas.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom