INDOSPORT.COM – Striker Naturalisasi Indonesia, Ezra Walian baru saja bergabung dengan klub papan atas Liga 1 2019 PSM Makassar pada bursa transfer paruh musim ini. Ezra dikabarkan menandatangani kontrak jangka panjang bersama Juku Eja.
Meski PSM sudah mendatangkan penyerang asing Amido Balde pada paruh musim Liga 1 2019, namun manajemen klub nyatanya belum puas. Mereka justru mendatangkan sosok striker tambahan yang memiliki kelas Eropa.
Keputusan ini memperjelas bahwa PSM memang mengusung target tinggi untuk menjadi yang terbaik dalam kompetisi Liga 1 2019. Agar bisa tercapai target tersebut, tentunya manajemen klub menginginkan untuk mendongkrak produtivitas tim.
Dengan segudang pengalaman di Eropa dan dipercaya menjadi bagian Timnas Indonesia U-23, Ezra dianggap cocok untuk memberikan warna baru di lini serang PSM. Juku Eja memanfaatkan situasi Ezra yang sampai saat ini belum mendapatkan kontrak dari klub manapun.
Ezra sendiri terakhir kali membela klub Liga Belanda, RKC Waalwijk. Dirinya tak mendapatkan perpanjangan kontrak dari klub kasta kedua Negri Kincir Angin tersebut. Bersama Waalwijk, Ezra mampu mencetak 4 gol dari 28 pertandingan di semua kompetisi.
Sebelumnya, Ezra juga sudah lebih dulu malang melintang dipersepakbolaan Eropa, bersama Jong Ajax dan Timnas Belanda U-17. Bahkan dirinya mampu berperan penting saat membantu Belanda U-17 menjadi runner-up Euro U-17 2013/14.
Dari dua penampilannya di Euro U-17 2013/14, penyerang yang masih berusia 21 tahun tersebut tampil sangat mengesankan. Dirinya sukses mencetak 5 gol dari 2 pertandingan. Lima gol itu ia sarangkan dalam satu pertandingan saat mengalahkan San Marino U-17.
Pengalaman berharganya di Eropa itu akhirnya berakhir dan memilih ‘kembali’ ke Indonesia. Meski Ezra belum pernah membela klub Indonesia, akan tetapi kata ‘kembali’ lebih ditempatkan kepada keputusannya yang memilih pulang ke negaranya.
Apakah keputusan ini sudah tepat bagi pemain yang sudah malang melintang di Eropa? Mengingat, usianya masih sangat muda dan tentunya masih bisa bersinar di benua biru setidaknya sampai usianya menyentuh 30 tahun.
Ketika banyak pesepakbola muda Indonesia yang ingin berkarier di luar negri, Ezra justru memilih untuk berkarier di Liga 1 pada musim 2019 ini. Memang tidak ada salahnya jika berkarier di Liga 1, karena keputusan Ezra tentunya sudah dipikirkan secara matang.
Dengan sudah membaiknya persepakbolaan Indonesia secara perlahan, pemain muda tanah air tentunya tidak perlu takut lagi untuk mencari nafkah di negri ini. Meski kualitasnya masih jauh dari Eropa, bukan berarti akan membuat performa Ezra menurun.
Mungkin itu justru membuat Ezra meningkatkan kualitasnya sebagai seorang penyerang. Karena dirinya tentunya bakal mendapatkan menit bermain yang cukup banyak bersama PSM di sisa kompetisi Liga 1 2019.
Kepercayaan tim ini tentunya bisa saja meningkatkan moral setiap pemain. Ketika moral ata mental Ezra meningkat karena dipercaya mendapatkan menit bermain yang cukup, bukan tidak mungkin ia akan kembali dilirik oleh klub elite Eropa di masa mendatang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom