In-depth

Manchester United, Si Badut Transfer Coba-coba Jadi Joker

Minggu, 1 September 2019 16:33 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Aktivitas transfer Manchester United beberapa tahun terakhir membuat banyak orang tertawa bak melihat kelucuan badut, tak terkecuali di musim panas 2019. Akan tetapi, tampaknya belakangan, Iblis Merah mencoba selicik karakter antagonis keluaran DC Comics, Joker.

Beberapa waktu lalu, jagat media sosial penikmat film dihebohkan trailer film Joker, yang dijadwalkan rilis pada Oktober 2019. Akting aktor Joaquin Phoenix sebagai Joker yang tampak meyakinkan sebagai seorang stand up comedian berpenampilan badut gagal yang berubah menjadi kriminal yang tak segan membunuh orang.

Premis kisah Joker ini setali tiga uang dengan situasi di Manchester United saat ini. Klub yang beberapa tahun silam merupakan salah satu raksasa di Eropa, belakangan menjadi lelucon gara-gara performa yang menurun drastis dan sepak terjang di bursa transfer.

Terkait bursa transfer, sejak Manajer Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United bak stand up comedian yang mempermalukan diri sendiri karena deretan pembelian pemain gagal total. Namun, berbeda dengan tokoh Joker, Man. United sukses bikin banyak orang, terutama haters-nya, tertawa.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sejak 2013, baik di bursa transfer musim panas maupun dingin, Manchester United telah menghabiskan dana sekitar 950 juta pound atau sekitar 16,5 triliun rupiah untuk mendatangkan total 28 pemain. Namun, mayoritas rekrutan itu terbilang gagal total di Old Trafford.

Sebut saja Angel Di Maria (67,5 juta pound), Alexis Sanchez (30,6), dan Romelu Lukaku (76,23). Dua nama terakhir dilepas pada musim panas 2019 ke klub Serie A Italia, Inter Milan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Padahal, ketika pertama kali diperkenalkan sebagai pemain baru, nama-nama seperti Di Maria, Lukaku, dan Sanchez dinaungi euforia luar biasa dari kubu Manchester United. Kehebohan tersebut bisa diwakilkan lewat cara klub memperkenalkan mereka.

Sanchez salah satu yang sensasional. Tim internal Man United sampai membuat video khusus di mana pemain asal Cile itu bermain piano, memainkan lagu 'Glory Glory Man United'.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sekarang? Segala euforia dan antusiasme itu menguap seiring performa kurang meyakinkan para rekrutan tersebut di Old Trafford. Sementara para fans Iblis Merah menyesalkan pembelian pemain yang gagal, mereka yang tidak menyukai klub itu menertawakan lagi aksi transfer Man United.

Contohnya, ketika Sanchez diperkenalkan secara sederhana oleh Inter Milan sebagai pemain baru, banyak komentar  di media sosial yang mencela Man United dengan tulisan kurang lebih: Di Mana Pianomu, Sanchez?

Kepergian Sanchez sebagai pinjaman di Inter Milan juga punya satu lawakan yang untuk ditertawakan. Manchester United tetap harus membayar upah mantan pemain Arsenal itu sebesar 150 ribu pound dari total 500 ribu pound yang ia terima sejak hijrah ke Old Trafford!

Sudah tak lagi memakai jasanya, tapi masih harus membayar upah Sanchez. Sungguh, manajemen Manchester United bagaikan badut menyedihkan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
1