INDOSPORT.COM - Sepak bola Indonesia tidak pernah kehabisan kiper berbakat, salah satunya Ansar Abdullah, putra asli daerah Makassar yang menjelma menjadi legenda PSM Makassar di medio tahun 1990-an hingga awal 2000-an.
Kiper yang pada 10 Agustus nanti genap berusia 51 tahun ini merupakan salah satu pemain asli Makassar yang sukses dalam kancah sepakbola Indonesia. Ansar Abdullah mempersembahkan dua gelar juara bagi Juku Eja yakni Liga Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia VI 1999/2000.
Tidak hanya itu, Ansar Abdullah yang telah membela PSM Makassar di usia terbilang sangat muda yakni 18 tahun dan langsung menjadi pemain inti juga menjuarai turnamen Ho Chi Minh Cup 2001 di Hongkong dan juga tika kali menjadi runner up Liga Indonesia bersama PSM Makassar pada tahun 1993/1994, 1995/1996, dan 2001.
Bahkan, saat memutuskan tidak lagi memperkuat klub tertua di Indonesia pada tahun 2003, Ansar Abdulah hengkang ke Arema Malang dengan status sebagai pemain termahal meski telah berusia 35 tahun kala itu.
Setelah, Ansar Abdullah memilih kembali ke Sulsel namun tidak lagi membela Juku Eja. Ia memilih menikmati masa-masa akhir sebagai pesepakbola dengan membela Persim Maros pada tahun 2005, yang kala itu juga diperkuat penyerang nyentrik, Christian 'The Spiderman' Carrascao.
Setelah memutuskan gantung sepatu dengan sederet piala yang diraih, kecintaannya terhadap sepakbola dan PSM Makassar tidak kunjung memudar. Ia bahkan menjadi asisten pelatih Juku Eja selama kurun waktu 2006-2013.
Bahkan, bersama rekan sejawatnya yakni Rahman Usman dan (alm) Ali Baba, Ansar Abdullah pernah menangani PSM Makassar selama putaran pertama Liga Indonesia 2007/2008. Trio yang kemudian dijuluki para suporter dengan 'Trio Rahansali' sangat dieluh-eluhkan sebab konsisten membawa Juku Eja bersaing di papan atas klasemen.
Selama menjadi asisten pelatih, Ansar Abdullah telah bekerja sama dengan sederet pelatih berpengalaman seperti Henk Wullems, Wim Rijsbergen, dan terakhir Petar Segrt pada tahun 2013 dimana kala itu PSM Makassar berkiprah di Indonesian Premier League.
Ansar pun sukses membina sejumlah kiper yang kini telah malang melintang di kancah sepakbola nasional. Salah satunya adalah Syaiful Syamsuddin, mantan kiper PSM Makassar tahun 2016-2018 yang membela Persita Tangerang musim ini.
Hingga saat ini, pretasi terbaiknya selama menjadi pelatih adalah ketika membawa tim sepakbola PON Sulsel meraih medali perak pada PON XIX di Jawa Barat pada 2016 lalu. Kala itu, PON Sulsel kalah adu penalti dari tuan rumah di laga final.
Lantas, apa kabar Ansar Abdullah saat ini?
"Saat ini saya ada bisnis kecil-kecilan di Maros. Apa saja yang bisa menghasilkan," ungkap Ansar Abdullah sambil tertawa kecil ketika dihubungi via telepon oleh INDOSPORT beberapa waktu lalu.
Selain itu, Ansar Abdullah rupanya juga tengah fokus mempersiapkan tim sepakbola Sulsel untuk mengikuti Pra PON yang akan diselenggarakan tahun ini. Pra PON sendiri merupakan bagian dari PON XX Papua yang akan digelar tahun depan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom