INDOSPORT.COM - Meski kalah dari Spanyol U-21 di final Piala Eropa U-21 2019, pemain Jerman U-21 Nadiem Amiri mampu meraih capaian spesial sebagai salah satu pencetak gol.
Jerman U-21 tak kuasa menahan ketangguhan Timnas Spanyol U-21 dalam partai final Piala Eropa U-21 2019, Senin (01/07/19).
Jerman kalah dengan skor 1-2 dari Spanyol akibat gol dari Fabian Ruiz dan juga Dani Olmo. Sementara satu gol balasan Jerman diciptakan gelandangnya Nadiem Amiri.
Nadiem Amiri Goal - Spain2-1GermanyU21 (Full Replay)https://t.co/wSryOZBNFU#ESP #GER #SofaScore
— Soccer_Goals (@SoccerGoals15) 30 Juni 2019
Buat Amiri, meski gagal membawa negaranya juara, keberhasilannya mencetak gol di partai final, jelas bukan sesuatu yang bisa diabiakan begitu saja.
Secara langsung gol tersebut bisa menggambarkan kualitasnnya, sebagai salah satu gelandang muda terbaik yang ada di Jerman saat ini.
-Untuk lebih mengenal siapa sebenarnya sosok Nadiem Amiri, berikut INDOSPORT merangkumkan profil singkatnya.
Nadiem Amiri
Lahir di Ludwigshafen am Rhein, Jerman 27 Oktober 1996, dari namanya bisa ditebak bahwa Nadiem Amiri adalah pemain yang bukan asli keturunan Jerman.
Pemain yang kini berusia 22 tahun itu memang merupakan pemuda yang lahir dari orang tua beragam Islam yang berasal dari Afganistan. Kedua orang tuan Nadiem merupakan transmigran yang hijrah ke Jerman saat berkecamuk perang di Afganistan pada tahun 80-an silam.
Lahir di Jerman, Nadiem pun berhak membela negara berjuluk Tim Panser itu. Dengan kualitasnya, bahkan Nadiem sudah dipanggil memperkuat Jerman sejak tim U-18 di tahun 2013.
Karier pemain yang kini memperkuat klub TSG Hoffenheim itupun terus meningkat, sehingga dirinya tak pernah absen memperkuat Timnas Jerman di jenjang level umur U-19, U-20, dan U-21.
Mencatatkan 49 caps dan 8 gol di tim junior Jerman dalam beberapa rentang usia, Nadiem hingga kini belum sekalipun merasakan berseragam tim senior Jerman. Fakta tersebut juga membuatnya tak menutup peluang untuk Timnas Afganistan, yang suatu saat nanti mungkin saja menjadi pilihannya di level senior.
"Saya ingin menjadi pemain Timnas senior di Jerman, hanya itu tujuan saya."
"(Namun) jika suatu saat saya berusia 28 atau 29 tahun dan tidak mendapatkan kesempatan di sini (Timnas Jerman), maka mungkin saya akan bermain untuk Afghanistan," ungkap Nadiem seperti dilansir sportbuzzer.
Sukses di level junior Timnas, di level klub Nadiem juga menjadi pemain yang sangat diandalkan Hoffenheim. Bersama klub satu-satunya sepanjang karier profesionalnya itu, Nadiem telah bermain 106 kali di Bundesliga Jerman dan bisa menciptakan total 11 gol dan 13 assist.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom