Liga Indonesia

Arema FC dan Kutukan Juara Piala Presiden, Lebih Baik 2017 atau 2019?

Minggu, 30 Juni 2019 11:55 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Logo Arema FC. Copyright: © INDOSPORT
Logo Arema FC.

INDOSPORT.COM - Penampilan buruk Arema FC awal musim ini seakan mengingatkan kita pada edisi 2017 di mana juara Piala Presiden gagal bersinar di Liga 1. 

Blunder yang dilakukan Kurniawan Kartika Aji pada pengujung laga melawan Tira-Persikabo, Sabtu (29/6/19), kemarin seakan semakin menambah pilu penderitaan Arema FC di Shopee Liga 1 2019. 

Satu poin yang seharusnya bisa didapat malah melayang begitu saja karena kesalahan Kartika Aji menghalau tendangan jarak jauh Louise Partfait. 

Arema pun menelan kekalahan ketiga di awal musim ini. Hingga pertandingan keempat, Makan Konate dkk. terpuruk di posisi ke-14 klasemen sementara dengan tiga poin dari hasil sekali menang. 

Arema FC sebenarnya menyambut Liga 1 2019 dengan kepercayaan diri tinggi usai berhasil menyabet juara Piala Presiden 2019. Namun, penampilan gagah perkasa di Piala Presiden seakan tak berlaku di Liga 1 2019.

Mereka kesulitan meraih kemenangan dan hal ini membangkitkan ingatan publik terhadap peristiwa yang menimpa Arema sekitar dua tahun silam. 

Pada 2017, Singo Edan juga menyambut Liga 1 dengan status sebagai juara Piala Presiden. Namun, pada musim itu, Arema gagal bersaing di papan atas usai hanya finis di posisi kesembilan. 

Pada musim 2019 ini tanda-tanda itu pun kembali muncul, bahkan berpotensi lebih parah. Dalam rentang waktu yang sama (empat pertandingan awal) pencapaian Arema di 2017 dan 2019 ternyata sangat jomplang. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Dari empat pertandingan awal Liga 1 musim 2017 Arema meraih tiga kemenangan dan sekali imbang. Arema meraih hasil seri 0-0 di pekan pertama lawan Persib, dan secara berturut-turut menumbangkan Bhayangkara (2-0), Persiba (0-1), dan Barito Putera (1-0). 

Arema bercokol dengan gagah di posisi dua klasemen dengan raihan 10poin. Sayang, mereka gagal mempertahankan performa dan harus finis di posisi sembilan klasemen akhir. 

Sementara pada musim 2019 ini, mereka hanya sanggup meraih satu kemenangan dan tiga kali kalah dari empat laga awal. Singo Edan kalah 3-1 dari PSS, 2-0 dari Borneo, 1-2 dari PS Tira, dan menang 3-2 dari Persela. 

Singo Edan terjerembab ke posisi empat belas klasemen sementara. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan. Jika pada 2017 saja bisa melorot ke posisi sembilan, bagaimana dengan 2019 ketika mereka sudah menderita tiga kekalahan di awal? 

Target bertahan di papan tengah pun sepertinya jadi target paling realistis Arema musim ini. Kecuali jika terjadi perubahan besar pada performa tim sampai paruh kedua. 

Kutukan juara Piala Presiden yang sempat 'diputus' Persija sepertinya bakal muncul lagi dan menghinggapi Arema FC

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom