Bola Internasional

3 Alasan Timnas Argentina Bisa Lebih Baik Tanpa Lionel Messi

Minggu, 16 Juni 2019 09:49 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Gustavo Ortiz/Jam Media/Getty Images
Lionel Messi tertunduk lesu dalam pertandingan Copa America 2019 antara Argentina vs Kolombia. Foto: Gustavo Ortiz/Jam Media/Getty Images Copyright: © Gustavo Ortiz/Jam Media/Getty Images
Lionel Messi tertunduk lesu dalam pertandingan Copa America 2019 antara Argentina vs Kolombia. Foto: Gustavo Ortiz/Jam Media/Getty Images

INDOSPORT.COM - Ada sejumlah sisi positif yang bisa didapatkan Argentina dengan kepergian Lionel Messi. 

Timnas Argentina harus menelan pil pahit usai digasak 2-0 oleh Kolombia dalam laga perdana Grup B Copa America 2019, Minggu (16/06/19) pagi WIB. 

Menurunkan hampir semua pemain terbaiknya, Argentina yang mendominasi laga justru tumbang oleh dua gol dari Roger Martinez (71') dan Duvan Zapata (86'). 

Lionel Messi yang main penuh sepanjang laga seperti tak mampu memberikan perubahan bagi timnya. Begitu pun juga dengan Sergio Aguero. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Publik pun kembali meragukan tuah sang megabintang di tim Tango. Sejatinya ini bukan pertama kali Lionel Messi dan Argentina dipermalukan. 

Pada Piala Dunia 2018 lalu mereka juga terhenti di babak 16 besar dan bahkan hampir gagal lolos grup. Selepas Copa America 2016, Argentina bukan lagi kekuatan dominan sepak bola dunia. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Argentina pun mesti membiasakan diri tanpa Lionel Messi, karena faktanya, La Pulga tak bisa setiap saat jadi andalan layaknya di Barcelona. 

Berikut ini tiga sisi positif yang bisa didapatkan Argentina jika ditinggal Lionel Messi. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

1. Waktunya Pemain Muda

Argentina terlalu bergantung kepada Lionel Messi. Ketika bintangnya itu tampil buntu, maka seluruh tim pun kena imbasnya. 

Padahal, lini depan Argentina dipenuhi talenta-talenta luar biasa. Sebut saja Paulo Dybala dan Mauro Icardi. Duet keduanya sangat menjanjikan dan patut untuk dapat sorotan. 

Argentina bisa meniru Swedia. Selepas kepergian Zlatan Ibrahimovic, Swedia justru meraih hasil lebih baik. Dari yang sebelumnya hanya bergantung pada Ibra, Swedia tampil lebih kolektif dan taktis. 

2. Cari Pola Permainan yang Lebih Menjanjikan

Selama bertahun-tahun sejumlah pelatih Argentina berusaha menerapkan taktik dengan menempatkan Lionel Messi sebagai pusat. 

Mereka selalu berusaha menyesuaikan pola bermain Lionel Messi sampai mengabaikan tujuan utama, yakni untuk membangun sebuah tim. 

Eks pelatih Argentina di Piala Dunia 2018, Jorge Sampaoli, tak segan menyalahkan para pemainnya yang telah gagal mendukung Messi. Hal ini sampai menimbulkan ketegangan di antara pemain. 

Argentina bukan Barcelona, begitu pun sebaliknya. Argentina harus menemukan pola permainannya sendiri dengan mengandalkan 11 pemain, bukan hanya satu orang saja. 

Kepergian Messi bisa membuka peluang pelatih untuk meracik strategi yang lebih segar dengan memanfaatkan kolektifitas pemain.

Inggris bisa dijadikan contoh. Di tim Tiga Singa saat ini tak ada pemain yang benar-benar menonjol, namun mereka sukses tampil bagus di Piala Dunia dan UEFA Nations League. 

3. Banyak Pencetak Gol

Anggapan bahwa Lionel Messi merupakan mesin gol Argentina sejatinya tak melulu benar. Buktinya, saat Lionel Messi absen, Tim Tango tetap dapat mencetak banyak gol. 

Catatan ini bisa ditelusuri saat mereka melakoni enam pertandingan tanpa Messi selepas Piala Dunia 2018. Dari enam laga itu, Argentina meraih empat kemenangan, satu imbang, dan satu kalah. 

Dari enam pertandingan itu mereka mencetak 11 gol. Dari 11 gol tersebut, 10 di antaranya dibuat oleh 10 orang yang berbeda! 

Ini adalah bukti bahwa tanpa Messi, para pemain Argentina menjadi lebih kreatif dan berkontribusi untuk tim. Argentina menjadi lebih kolektif baik dalam operan dan membangun serangan.  

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom