INDOSPORT.COM - Manajemen klub sepak bola asal Papua, Persewar Waropen, merasa dilecehkan oleh Bank Papua selaku sponsor utama lantaran mereka hanya dimodali 50 juta rupiah untuk mengarungi kompetisi sekelas Liga 2.
Padahal, Pemerintah Kabupaten Waropen dianggap sudah memberikan kontribusi yang tak sedikit bagi Bank Papua. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan manajer Persewar, Julens Bonai.
"Kami mendapat informasi bantuan Bank Papua kepada Persewar hanya 50 juta rupiah dan hal itu termasuk pelecehan bagi kami masyarakat Waropen," kata Julens dalam rilisnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (14/6/19).
Merasa tak terima dengan dukungan dana yang terbilang tak sesuai ekspektasi, Julens akan mengadukan hal ini kepada Bupati Waropen untuk menarik Kas Daerah yang berada di Bank Papua dan memindahkan ke bank lainnya.
"Jika dilihat dari apa yang Pemkab Waropen berikan kepada Bank Papua cukup besar, sepertinya kredit ASN semua diarahkan ke Bank Papua dengan angka kredit yang nilainya sangat fantastis," tutur Julens.
"Kebijakan itu memberikan keuntungan yang besar kepada Bank Papua, kok bantu Persewar hanya 50 juta? Itu kan namanya pelecehan buat kami. Dua tahun kami pasang logo Bank Papua di jersey secara cuma-cuma, tidak ada bantuan," cetusnya.
Julens juga mengeluhkan jumlah yang diterima timnya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan klub asal Papua lain seperti Persipura Jayapura yang mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 10 miliar.
"Jika bank Papua bisa kasih Persipura Rp 10 miliar, kenapa kami hanya Rp 50 juta. Kami tidak minta banyak-banyak, diberikan satu miliar atau lima miliar pun kami sudah sangat bersyukur," tuturnya.
Sementara itu, Persewar sendiri memilih Pasuruan sebagai kandang untuk mengarungi Liga 2 2019. Skuat besutan Carolino Ivakdalam itu akan melakoni laga perdana dengan bertandang ke markas Persatu Tuban, 22 Juni mendatang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom