INDOSPORT.COM - Salah satu eks pemain asing Persib Bandung yang dikenang Bobotoh ialah Redouane Barkaoui. Lantas apa kabar Sang Penari Jaipong di Liga Indonesia itu?
Redouane Barkaoui merupakan striker kelahiran Casablanca, Maroko 4 April 1979 silam. Ia dikaruniai dengan tinggi menjulang hingga 180 cm sebagai striker.
Dengan postur tubuh yang tinggi menjulang, Redouane Barkaoui dapat menjadi ancaman di setiap pertandingan, tepatnya di dalam kotak penalti lawan.
Menjelang Liga Indonesia 2006, Persib Bandung langsung mencari striker tajam untuk bisa memenangkan kompetisi ini. Sejumlah striker asing atau lokal masul daftar lis.
-Setelah disaring, munculah nama striker Maroko Redouane Barkaoui yang dinilai memiliki kemampuan mumpuni dalam urusan mencetak gol.
Redouane Barkaoui akhirnya direkrut Persib. Pada musim pertamanya Redouane Barkaoui hanya bisa mengantarkan Maung Bandung finis di posisi ke-10 dengan mengoleksi 29 poin.
-Lantaran pada musim tersebut, Persib tengah mengalami masalah dengan pergantian pelatih yang begitu cepat. Beruntung Persib tidak mengalami degradasi.
Lalu pada musim keduanya di Persib, Redouane Barkaoui mampu unjuk gigi dengan mencetak sederet gol. Kemampuannya ini pun akhirnya mendapat pujaan dari Bobotoh atau Viking.
Total selama membela Persib Redouane Barkaoui membukukan 15 gol dari 55 pertandingan dari berbagai kompetisi. Kisah Redouane Barkaoui dan Persib pun berakhir pada 2008.
Pada saat membela Persib, Redouane Barkaoui sempat melakukan selebrasi gol dengan menari Jaipong. Tarian tersebut merupakan budaya khas dari masyarakat Sunda, Jawa Barat.
Tarian Jaipong kerap dilakukan Redouane Barkaoui usai mencetak gol. Ia tak ragu untuk berlari ke arah tribune Bobotoh atau Viking guna memperlihatkan tariannya.
Redouane Barkaoui mengaku kalau ia senang dengan tari jaipong. Sebab itu merupakan tarian tradisional Indonesia. Ia juga mempelajarinya melalui tayangan video.
"Saya lihat di televisi dan waktu di Karawang juga saya lihat. Setiap kali saya mencetak gol, saya coba melakukan gerakan jaipong di depan penonton,” jelas Barkaoui, 2007 silam.
Selebrasi fenomenal tersebut begitu membekas di hati Bobotoh atau Viking karena jarang sekali pemain asing melakukan gaya tersebut pasca mencetak gol.
Kendati tarian jaipong Barkoui tak lihai, akan tetapi ia membuktikan diri sudah sangat mencintai budaya Sunda, Kota Bandung, hingga Persib di hatinya.
Usai meninggalkan Persib, Barkaoui sempat berkelana ke beberapa klub seperti Pahang FA (2008), Persiwa Wamena (2009), Pelita Jaya (2009/2010), Persela Lamongan (2010/2011), dan Widad Fes (2011-2013).
Pasca pensiun dari dunia si kulit bundar, Redouane Barkaoui banting stir menjadi pelatih. Hal tersebut menandakan kalau ia tak bisa lepas dengan olahraga satu ini.
Pada 2016 lalu, Redouane Barkaoui diketahui telah melatih klub asal Maroko Raja Casabalanca Junior. Bahkan ia telah mengantongi lisensi B CAF.
Pada waktu yang sama, Redouane Barkaoui juga menyebutkan kalau ia bakal hijrah ke akademi klub Olympique Lyon, Prancis. Namun belum diketahui lagi jadi atau tidak.
Cintanya kepada Persib yang begitu besar membuat pelatih asal Maroko ini sempat mengutarakan keinginan untuk bisa melatih klub asal Jawa Barat itu.
Meski demikian Persib Bandung belum melirik kemampuan Redouane Barkaoui. Bahkan sejak 2016, Persib mempercayakan kursi pelatih kepada Dejan Antonic, Djajang Nurdjaman, Mario Gomez, Miljan Radovic, dan terbaru Robert Rene Alberts.
Terakhir penelusuran catatan atau pemberitaan tentang Redouane Barkaoui tak diketahui lebih pasti. Bahkan ia tak memiliki akun media sosial satu pun untuk mengetahui kabar terbarunya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom