Luciano Leandro: Jejak Emas Bersama Persija yang Kini Cinta Indonesia dan Persipura
INDOSPORT: Saat coach tahu Persipura menghubungi coach untuk menjadi pelatih, bagaimana perasaan coach?
LUCIANO: Persipura adalah tim besar, saya sudah tahu itu sejak masih jadi pemain. Saya tidak bisa menolak tawaran itu.
INDOSPORT: Suasana seperti apa yang coach rasakan setelah hampir lima bulan menukangi Persipura?
LUCIANO: Suasana tim ini sangat bagus sekali, dan saya juga diterima dengan baik oleh pemain dan manajemen dan mereka selalu bikin saya senang. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan ini.
INDOSPORT: Adakah kendala selama beradaptasi dengan tim Persipura dan Kota Jayapura coach?
LUCIANO: Saya pikir tidak ada yang sulit, karena saya sudah banyak kenal orang-orang yang main di Persipura sejak dulu. Suasana kota Jayapura juga tidak jauh berbeda dengan di Brasil.
INDOSPORT: Kesan apa yang paling diingat oleh coach dari klub Persipura?
LUCIANO: Ketika bertemu dengan Persipura di semifinal musim 1995/1996 dan menjadi runner up bersama PSM, saat itu saya berhadapan dengan kakak kandung Bento Madubun, almarhum Ritham Madubun.
Waktu itu kita ketinggalan lebih dulu, dan kita bisa membalikkan keadaan dan akhirnya menang dengan skor 4-3.
Sejak saat itu, saya kagum dengan permainan Persipura dan respon pemainnya terhadap saya juga bagus. Bukan hanya dengan Ritham, tapi ada juga almarhum Izak Fatari yang pernah menjadi rekan saya. Kita bisa menjadi teman yang sangat baik, dan itu sangat membantu karier saya di Indonesia.