Liga Italia

3 Alasan Mengganti Allegri dengan Conte Justru Penurunan buat Juventus

Minggu, 12 Mei 2019 15:16 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Image
Antonio Conte. Copyright: © Getty Image
Antonio Conte.

INDOSPORT.COM - Masa depan Allegri bersama Bianconeri mulai menjadi pertanyaan usai ia hanya mampu meraih gelar domestik dan gagal menyabet gelar Liga Champions musim ini setelah dipermalukan Ajax Amsterdam di perempatfinal.

Sejumlah nama pelatih pun dikabarkan sudah dipertimbangkan oleh pihak manajemen Juventus untuk menggantikan Allegri. Salah satu nama yang menguat adalah Antonio Conte. 

Conte sendiri merupakan mantan pelatih Juventus sebelum era Allegri. Conte memang memiliki kenangan manis bersama Juventus dengan raihan tiga gelar scudetto. 

Saat di Chelsea, Conte juga mempersembahkan dua trofi selama membesut Chelsea. Namun begitu, ada tiga alasan mengapa mengganti Allegri dengan Conte justru penurunan bagi Juve. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Mengapa demikian? Berikut ulasannya. 

1. Memori Perpisahan 'Dadakan'

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Juventus tentunya tidak lupa ketika Conte meminta mengakhiri kontrak lebih cepat dengan Juventus. 

Usai membawa Juventus merengkuh scudetto 2013/2014, Conte memutuskan mengundurkan diri padahal masih menyisakan kontrak hingga 2015. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Untuk tim seperti Juventus, pelatih yang memiliki rasa lapar dan penuh komitmen adalah sebuah keharusan. Conte menunjukkan bahwa dirinya telah selesai dengan klub dari Kota Turin tersebut. 

2. Rekam Jejak Buruk di Eropa

Jika Juventus memilih Conte sebagai pelatih yang bisa merebut Liga Champions, maka Juve keliru. 

Conte tercatat tidak memiliki rekam jejak mentereng saat menangani klub di Liga Champions. 

Selama menukangi Juventus dan Chelsea, prestasi terbaik Conte di Liga Champions adalah melaju ke permepatfinal. Bahkan saat bersama Juve ia pernah gagal lolos dari babak grup. 

Massimiliano Allegri saja lebih baik dari Conte dengan mengantarkan Juventus dua kali ke partai final. Jika ingin mendatangkan pelatih juara, maka Guardiola adalah pilihan yang lebih pas. 

3. Strategi Tiga Bek Bakal Sulitkan Ronaldo

Antonio Conte memiliki kecenderungan memainkan formasi tiga bek di klub yang dilatihnya. 

Selama menukangi Juventus, Conte menggunakan tiga bek dalam formasi 3-5-2. Saat itu formasi tiga bek masih cukup populer untuk klub-klub besar. 

Di Chelsea pun Conte menggunakan formasi 3-4-3 sebagai formasi terbaik mereka. 

Namun begitu, formasi tiga bek tak lagi cocok bagi Juventus. Formasi tersebut dapat mengorbankan pemain terbaik mereka, Cristiano Ronaldo.  

Ronaldo adalah tipe pemain sayap yang bermain maksimal untuk formasi 4-3-3 yang membutuhkan tiga penyerang di depan plus dibantu bek sayap.

Conte tentunya harus beradaptasi lagi jika ingin menukangi Ronaldo cs musim depan.  

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Italia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom