INDOSPORT. COM - Laga seru sepak bola antara Ajax Amsterdam vs Tottenham Hotspur akan tersaji dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Kamis (09/05/19) dini hari.

Bertindak sebagai tuan rumah, kubu Ajax Amsterdam nampak sudah berada di atas angin. Selain bakal mendapat dukungan para suporternya yang memadati stadion, Ajax Amsterdam juga telah memiliki bekal satu gol tandang berkat kemenangan 1-0 di laga leg pertama.

Sementara di kubu Tottenham Hotspur, harapan untuk bisa menjungkalkan Ajax Amsterdam masih terbuka lebar. Minimal bisa memenangkan laga dengan skor 2-1, Spurs akan dipastikan bisa menyusul Liverpool ke partai final.

Namun, masalah mental bertanding yang sedang menurun, justru mendera skuat Tottenham Hostpur jelang laga. Bagaimana tidak, anak asuh Mauricio Pochettino sudah menelan empat kekalahan dalam lima laga terakhirnya di berbagai ajang.

Kalau dari kubu Ajax Amsterdam, kondisi mental bertanding Frenkie De Jong dan kawan-kawan malah sedang sangat meningkat. Ajax Amsterdam baru saja meraih gelar juara Piala Belanda akhir pekan lalu dengan mengandaskan Willem II dengan skor 4-0.

Player to Watch

Matthijs de Ligt

Masih muda dan punya jiwa kepemimpinan, itulah gambaran yang tepat untuk menjelaskan kualitas seorang Matthijs de Ligt. Ia selalu bisa diandalkan pelatih Erik ten Hag untuk memimpin lini belakang Ajax Amsterdam.

Dalam laga malam nanti, peran Matthijs de Ligt sangat diperlukan untuk menangkal serangan-serangan Tottenham Hotspur. Terlebih, nanti malam kubu Spurs diyakini akan tampil lebih menyerang, sehingga Matthijs de Ligt perlu sekali bisa memandu rekan-rekannya agar tetap berkonsentrasi.

Christian Eriksen

Tottenham Hotspur sangat memerlukan kemenangan untuk bisa melaju ke partai final. Oleh karena itu, Spurs diyakini akan habis-habisan menggempur lini pertahanan Ajax Amsterdam dalam laga nanti malam.

Demi bisa memuluskan pola serangan, Tottenham Hotspur diyakini akan sangat mengandalkan peran pemain tengahnya, Cristian Eriksen. Kecerdasan Eriksen dalam menciptakan permainan kreatif diharapkan bisa menjadi otak serangan yang mematikan barisan lini belakang Ajax Amsterdam.