'Ronaldo' di El Clasico dari Timur Itu Bernama Ahmad Junaidi

Ahmad Junaidi mengingatkan kita dengan Ronaldo Nazario de Lima. Kemiripan keduanya bukan dari potongan rambut nyentrik atau gelontoran prestasi.
Kesamaan Ahmad Junaidi dan Ronaldo lebih kepada nasib yang mengantarkan mereka berada di dua kubu yang berseteru. Ahmad Junaidi di Persebaya dan Arema, sementara Ronaldo di Barcelona dan Real Madrid.
Ahmad Junaidi memang tidak seberprestasi Ronaldo yang mampu meraih juara Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan UEFA Cup Winners bersama Barcelona dan dua gelar La Liga, Intercontinental Cup, dan Piala Super Spanyol bersama Real Madrid.

Akan tetapi, Ahmad Junaidi bisa tahu caranya menempatkan diri sebagai pemain Arema dan mantan pemain Persebaya, atau sebaliknya.
Ia tidak pernah membuat gaduh dan Bonek serta Aremania tidak mempermasalahkan kepindahan Ahmad Junaidi. Kisah yang sama pun turut dialami oleh Ronaldo.
Yang lebih mencolok hanya soal prestasi, yang tidak sepantasnya dipermasalahkan otomatis terkubur dalam-dalam bersama luka lama.
Ahmad Junaidi adalah Ronaldo kita bersama. Ia menjadi ikon pemersatu di tengah rivalitas yang seharusnya disikapi sewajarnya manusia.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom