Liga Indonesia

Menilik Latar Belakang 4 Pemain Asing Semen Padang

Sabtu, 6 April 2019 15:05 WIB
Penulis: Ridi Fadhilah Khan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Mario Barcia logo Semen Padang Copyright: © INDOSPORT
Mario Barcia logo Semen Padang
Mario Barcia

Berposisi sebagai gelandang bertahan, sosok Mario Barcia berhasil membuat para pendukung Semen Padang kagum dengan permainannya di Piala Presiden 2019 lalu.

Dalam dua pertandingannya, Barcia berhasil mematahkan serangan para lawan, walau pada akhirnya gagal membawa Kabau Sirah ke jalur kemenangan.

Sebelum direkrut oleh Semen Padang, Barcia sendiri adalah pemain dari klub Team Welington asal New Zealand. Selama tiga musim, Barcia berhasil membawa klubnya meraih beragam gelar prestisius.

Bahkan satu gelar di antaranya adalah Liga Champions benua Oceania yang diraih pada musim 2017/18 lalu. Selain itu, Barcia juga berhasil meraih dua trofia Liga New Zealand secara berturut-turut dari 2015 hingga 16.

Bisa dikatakan, pencapaiannya bersama Team Wellington adalah puncak dalam kariernya sebagai pesepakbola profesional.

Karl Max

© Semen Padang
Karl Max Bathelemy alias Danny resmi ke Semen Padang. Copyright: Semen PadangKarl Max Bathelemy alias Danny resmi ke Semen Padang.

Sejatinya sosok Karl Max tidaklah asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Dirinya beberapa kali pernah mengikuti trial klub-klub Indonesia, seperti Madura United. Namun, karena kalah bersaing dengan penyerang seperti Beto, Max pun harus berkecil hati.

Beruntung di tahun 2019 ini, dirinya akhirnya bisa mencicipi kerasnya sepak bola Indonesia bersama Semen Padang. Terhitung sejak akhir bulan Maret lalu, Max resmi dikontrak oleh Kabau Sirah sebagai pemain terakhirnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Berdasarkan catatan yang dimilikinya, bisa dikatakan Max bukanlah penyerang yang istimewa. Sebelum bergabung dengan Semen Padang, penyerang asal Chad ini merupakan pemain dari klub Malaysia, PKNP FC. Bersama klub Negeri Jiran tersebut, Max, nyatatnya hanya mampu mencetak dua gol saja dari 20 pertandingannya.

Catatan tersebut sebetulnya sudah terjadi sejak dirinya membela Club Africain pada periode 2012-15. Walau begitu, Max, patut diwaspadai apabila mengetahui torehan golnya dalam awal-awal kariernya.

Tercatat, bersama klub Coton Sport dari Kamerun dan Missile dari Gabon, Max telah mencetak 37 gol dari 87 pertandingan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom