Liga Indonesia

Andie Peci Buka Suara Soal Bonek yang Sempat Menyoraki Andik Vermansah

Kamis, 4 April 2019 17:14 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Fitra Herdian/Soicaumienbac.cc
Andik Vermansyah menangis saat bernyanyi song for pride, Rabu (3/4/19). Copyright: © Fitra Herdian/Soicaumienbac.cc
Andik Vermansyah menangis saat bernyanyi song for pride, Rabu (3/4/19).

INDOSPORT. COM - Andie Peci akhirnya buka suara soal insiden Bonek yang sempat menyoraki Andik Vermansah dalam laga Persebaya Surabaya vs Madura United, Rabu (3/4/19) kemarin.

Persebaya Surabaya kemarin berjumpa Madura United pada laga leg pertama semifinal Piala Presiden 2019. Laga dilangsukan di markas Persebaya Surabaya, yakni Stadion Gelora Bung Tomo.

Hasil pertandingan sendiri diakhiri dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persebaya Surabaya. Selain soal kemenangan Bajul Ijo, jalannya laga sejatinya juga cukup emosional bagi salah satu pemain Madura United, Andik Vermansah.

Sosok Andik diketahui memang memiliki kecintaan kepada Persebaya Surabaya, dan ia memang pernah merumput di sana. Namun, lantaran kini Andik berkostum Madura United, dalam laga kemarin Andik harus menjalani profesionalismenya untuk bertanding kontra Persebaya Surabaya.

Menurut pengamatan yang dilakukan INDOSPORT ketika menyaksikan jalannya laga, terdengar dari tribun sorakan dari tribun penonton setiap kali Andik membawa bola. Sorakan bahkan terdengar negatif lantaran berbunyi "huuu!".

Mendapati situasi yang ada, pentolan Bonek, Andie Peci akhirnya angkat bicara. Pendapat Andie Peci itu tertuang pada akun Twitter pribadinya baru-baru ini.

Andie Peci membandingkan kejadian yang menimpa Andik dengan para eks Persebaya Surabaya lainnya. Ia juga menyebut nama Dejan Antonic yang dahulu pernah merumput bersama Persebaya Surabaya dan dalam laga kemarin bertindak sebagai pelatih Madura United.

"Jika benar karena alasan teror yang kaitannya dengan mantan pemain Persebaya, kenapa tak ada teror untuk coach Dejan Antonic mantan pemain Persebaya 1995-1996?," tulis Andie Peci pada unggahannya di Twitter.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Jika Slamet Nur Cahyo 2004-2005, Imbiri 2017-2018 dimainkan, apakah juga dapat teror selevel? Apakah ini yg disebut teror subyektif?," lanjut cuitan Andie Peci.

Terlepas dari insiden Bonek yang menyoraki Andik, sebuah momen haru terjadi di akhir laga. Andik terlihat menangis ketika diajak bernyanyi bersama lagu kebanggaan Bonek dan Persebaya Surabaya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 dan Piala Presiden 2019 Lainnya Hanya di INDOSPORT

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
142