INDOSPORT.COM - Juventus dan Cristiano Ronaldo baru saja mendulang kesuksesan teramat besar usai come back dan menyingkirkan Atletico Madrid dari babak 16 besar Liga Champions 2018/19, Rabu (13/03/19) kemarin.
Juventus melakukan come back di babak 16 besar Liga Champions, usai pada leg pertama, mereka menelan kekalahan 2-0 di markas Atletico Madrid. Sementara itu, leg kedua Juventus berhasil menang 3-0.
Tiga gol Juventus berhasil dicetak oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-27, menit ke-49 dan menit ke-86. Torehan hattrick Ronaldo itu merupakan raihan tersendiri untuk bintang Timnas Portugal.
Keberhasilan Juventus come back dan lolos ke babak perempatfinal Liga Champions ternyata juga menjadi kemenangan telak Ronaldo atas mantan klubnya, Real Madrid.
-Ya, Ronaldo dan Real Madrid memang terkenal sebagai keajaiban di Liga Champions. Selama tiga musim beruntun, Los Blancos berhasil menjadi juara Liga Champions bersama Ronaldo.
Keputusan Blunder Menjual Ronaldo
Setelah menjuarai Liga Champions musim 2017/18, Real Madrid membuat keputusan mengejutkan dengan menjual Ronaldo ke klub raksasa Serie A Italia, Juventus.
Di samping tujuan Ronaldo ingin mencari tantangan baru bersama Juventus, ternyata di balik keputusan itu, Real Madrid dikabarkan rela melepasnya karena harganya yang masih tinggi untuk seorang pemain yang sudah berusia di atas 30 tahun.
Baru di musim pertama setelah kepindahan Ronaldo, Real Madrid langsung merasakan dampaknya. Mereka harus menerima disingkirkan oleh Ajax Amsterdam dari babak 16 besar Liga Champions 2018/19.
Keputusan blunder melepas Ronaldo semakin terasa jika mengetahui bahwa Real Madrid sempat menang 2-1 di markas Ajax Amsterdam pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Namun, mereka menelan kekalahan telak 4-1 di Santiago Bernabeu pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Padahal selama tiga musim beruntun juara, Real Madrid selalu mudah melewati babak 16 besar Liga Champions.
Satu lagi kenyataan pahit lagi yang perlu diketahui adalah, sebelumnya, Juventus selalu gagal melangkah ke fase selanjutnya bila pada leg pertama mereka selalu gagal menang (imbang atau kalah). Hal tersebut sudah terjadi sejak musim 2003/04 lalu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom