INDOSPORT.COM - Satgas Antimafia Bola semakin serius dalam memberantas kasus Match Fixing di Indonesia. Total sudah ada empat kantor PSSI yang digeledah oleh anggota Satgas, yakni kantor PSSI lama di jalan Kemang Timur V, Kemang, Jakarta Selatan, dan kantor PSSI di FX Office Tower 14 (30/01/19).

Selain itu juga kantor PT Liga Indonesia di Rasuna Officer Park dan kantor PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Menara Rajawali (31/1).

Terkait hal itu, manajer klub sepak bola Indonesia dari Persib Bandung, Umuh Muchtar, meminta Satgas Anti Mafia Sepak Bola menindak para pelaku yang terlibat dalam kasus pengaturan skor.

Ia mendesak agar Satgas yang dibentuk kepolisian tidak setengah-setengah membereskan persoalan mafia sepak bola.

Ia pun berharap Satgas tidak hanya menindak para pelaku yang ada di tingkat bawah saja, tapi juga bisa dikembangkan lebih lanjut.

"Harus didukung dong adanya Satgas untuk memberantas pengaturan skor, kalau kita tidak mendukung berarti ada apa-apanya," ujar Umuh Muchtar.

Tak hanya Umuh seorang, Persib Bandung pun ikut mendukung Satgas untuk memberantas adanya Match Fixing. Supaya tidak terjadi lagi kasus yang sama di musim ini seperti musim lalu dan Sepak Bola Indonesia menjadi lebih maju.

"Persib mendukung seribu persen, karena kalo sekarang pesepakbolaan di Indonesia selalu begini-begini terus kapan Indonesia akan maju? Kapan Indonesia jadi macan Asia? Tidak akan!" tegas Umuh.

Exco PSSI memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertujuan untuk memilih kepengurusan baru organisasi, termasuk pergantian Ketua Umum.

Berdasarkan pasal 30 statuta PSSI, Exco PSSI memang memiliki hak untuk menggelar Kongres Luar Biasa kapan pun dibutuhkan, tanpa perlu persetujuan pemilik suara atau biasa disebut voters.

Penulis: Bella Wulansari